[caption caption="tangis perempuanku rahaksara.wordpress.com"][/caption]
KorbanÂ
Korban lagi
berjatuhan
Entah sampai kapanÂ
Jawab hanya pada Tuhan
Â
Jahiliyah moderenÂ
Luka perempuan Indonesia
Jalanan bak neraka menakutkan
Sakit perempuan Indonesia
Â
Kebiri tak mampu buat jera
Seperti Obat gosok onani mereka
Hanya sementara
Hanya hukum rimba
Dibelentara Indonesia
Â
Yang menangis tak perlu tersedu
Yang terjadi hanya angin yang berlalu
Buang pilumu
Tak perlu nyanyian sendu
Â
Sumpah serapah ibunda,merah parang geram ayahanda tak berarti apa.
Nyala lilin dan empati jutaan kaum hawa,dari miangas sampai rote hanya lelucon belaka
Bermilyaran untaian kata dan doa dari anak anak bangsa,hanya dongeng tidur mereka saja
Ataupun naskah sutradara maupun puisi pujangga,hanya rangkaian kata tak bermakna.
Â
Adalah aku, ibuku, guruku, kampungku, polisiku, jaksaku, hukumku, dewanku dan presidenkuÂ
Jadi Kambing hitam putih
Tak kan pernah ada tempat mengadu
Â
Hanya satu
Ambil AK 47 itu
14,19,21 seperti dilapangan merdeka
Ribuan mata saksi Indonesia
Tembuskan ke kepalanya
Sampai ceceran benaknya
Dari ujung pulau sumatera sampai bumi cendrawasih
Darah kotor itu melukisnya,sejarah kelam Indonesia raya
Hanyalah Angan
Â
Hanya padaMu Tuhan
Misteri apa yang Hendak Kau Tuliskan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI