Mohon tunggu...
Maizon Putra
Maizon Putra Mohon Tunggu... Guru - Manusia pembelajar

Pendidikan Luhur Modal Keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ode tuk Penguasa Denyut Nadi

16 Mei 2016   21:11 Diperbarui: 16 Mei 2016   21:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hey penguasa denyut nadi

Tintanya masih banyak Tuhan

Untuk menggoreskan garis hidup ini

Bukan tuk menulis nikmatMu

Aku pun tak mampu

 

Hey penguasa denyut nadi

Alirilah darah-darah suci kembali 

Pada jasadnya

Agar dia terus berjalan

Agar dia terus teriak

Agar dia terus berdetak

Bukan tuk berteriak padamu

 

Hey penguasa denyut nadi

Suara alamMu tersabda olehnya

Hembusan dan riak amarahMu pun 

Terukir olehnya.

Tak sedetikpun dia terlena

 

Oh penguasa denyut nadi 

Kumohon .. kupinta IzinMu

Umurnya...sehatnya tercurah kembali

Belum tersampai hasrat ini tuk bersua

Tak ingin gelap menyambanginya

Tak ingin kamboja menebar wanginya

 

Hey pujangga jalanan 

Jangan kalah oleh dinginnya angin malam

Jangan kalah karna manis tak terasa

Karna senyum tulusmu.....

Tegur sapamu.....

Sopan santunmu 

Kasih sayangmu

Dia,mereka dan aku menamba

Walau belum bersua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun