Indri dan teman temannya saling pandang, seolah tak tampak hal hal yang aneh di keluarga maya. Semua baik baik saja, lalu kenapa setelah sekolah usai maya tidak mau bermain dengan kami. Hati kecil indri ingin sekali menanyakannya namun di urungkan niatnya.
Kali ini sali pun mencoba peruntungannya "eh, maya. adikmu tidur?"
"Nggak" jawab maya, seolah ingin menyudahi pertemuan siang ini
"Sepertinya ada yang ingin kamu sembunyikan? Dari kami" tanya retno
"Ah nggak kok... cuman aku tadi sedang menceritakan untuk adik" jawab maya
"Panggil donk adikmu, kita kan ingin berkenalan" jawab indri
"Sebentar ya..." Balas maya
Tak beberapa lama keluarlah maya dan adiknya dari balik pintu kamarnya yang kebetulan bersebelahan dengan ruang tamu.
"Ini adikku, panggilannya lala" kata maya sambil menuntun adiknya berjalan
Masaallah... Gumam indri. Ya Tuhan, ampuni kami sekali lagi.... Kami mohon ampun beribu ampun yang telah berburuk sangka kepada maya. Lala gadis kecil yang terlahir tanpa ibu, keadaan fisiknya tidak seberuntung anak anak sebayanya. Lala terlahir dalam keadaan buta, kata dokter ibu melahirkan lala dalam keadaan yang sangat kritis, setelah terkena demam berdarah akut, yang berdampak kehilangan banyak cairan dan darah. Setelah sempat bertahan 2 jam di dunia, akhirnya meninggal dunia. Buta lala dikarenakan semasa dikandungan kurangnya asupan gizi, faktor ekonomilah yang menjadi penyebab utama.
"Sejak lahir adik sudah tidak bisa melihat, jadi akulah yang mengurusnya setelah usai sekolah, bergantian dengan bibi, adik ayahku. Setelah itu barulah bibi beraktifitas" kata maya.
"Hai lala... " Sapa indri
Seakan tak mau kalah dengan indri, sali, indah, ika, mira, retno juga menyapa "hai lala..."
"Hai juga" saut lala sambil dibantu duduk oleh kakaknya.
"Lala pegang buku apa?" Tanya indri kepada lala.
"Buku cerita dari kakak, tentang cinderela" jawab lala
"Lala suka cerita cinderela ya? Tanya indri
"Apa aja kak, lala juga ada buku cerita ariel, bale, snow white, pocahontas, dalmantian, masih banyak lagi deh" jawab lala
"Keingin tahuannya, yang membuat optimis dalam menjalani masa depannya" tegas maya kepada teman temannya
"Setiap hari aku selalu menceritakan untuk lala, gantian dengan bibi dan ayah" kata maya
"Hebat kamu.... Kami salah menilaimu selama ini, aku kira kamu tidak mau main dengan kami" kata retno yang paling cerewet dari semua teman teman mainnya.
"Ah... Nggak koq, aku justru senang main dengan kalian, cuman aku harus menemani adik. Gimana kalau setelah sekolah kalian main ke rumah ku saja" Jawab maya
"Ide yang bagus... Cuman kami bisanya hari sabtu" saut indri
"Senin sampe jumat, kita kan ada ekskul sekolah" saut retno
"Tidak apa apa, kapan aja kalian bisa. Aku senang kok kalau kalian mau main ke rumahku, aku juga punya banyak buku cerita" saut maya