Mohon tunggu...
Didot Prakoso
Didot Prakoso Mohon Tunggu... -

"Dengan tulisan anda dapat bercerita kepada dunia, Dengan membaca anda dapat lebih tahu segala hal "\r\n(Didot) \r\n\r\n\r\nSemua karya tulisan bisa dilihat di www.jongjava.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Untuk Lala

14 Juni 2012   06:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:00 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

01.02.2011

Ada sesuatu yang berbeda hari ini, biasanya tiap hari senin setelah upacara bendera semua murid masuk kelas untuk memulai pelajaran pertama. Namun, pak bambang wali kelas 5B, masuk ke kelas bersama bu wati, Ibu Wati adalah guru matematika yang sangat sabar, mungkin karena pelajaran ini sedikit rumit dari pelajaran yang lain jadi figur guru sabar sangat cocok untuk matematika, terlebih hampir semua murid SDN 06 sangat menyukai Ibu wati. Berbeda sekali dengan wali kelas 5B pak bambang yang terkenal killer yang kebetulan mengajar pelajaran bahasa indonesia.

Ternyata pak bambang dan bu wati masuk kekelas bersama seorang murid baru. Semua murid kelas 5B tampak senang, karena kedatangan teman baru, terlebih anak perempuannya. Maklumlah kelas ini dihuni 32 murid, perempuannya hanya 16 selebihnya laki laki. Bearti dengan hadirnya murid baru ini genap 16 siswa perempuan.
"Siap grak. Hormat guru" dengan komado ketua kelas 5B bernama adi.
"Selamat pagi pak. Selamat pagi bu" jawab semua murid serempak.

"Selamat pagi anak anak" jawab pak bambang
"Hari ini kalian kedatangan murid baru, pindahan dari jogja. Dan bapak harap kalian mau berteman dan menjadikan bagian dari warga SD kita tercinta. Untuk menghemat waktu, silahkan memperkenalkan diri" pak bambang pun mepersilahkan murid baru.

"Halo teman teman, nama saya maya lestari, dirumah saya di panggil dengan maya. Saya pindah kesini karena ayah saya dipindah tugaskan"
Sapa maya.

Ayah maya seorang pegawai negeri rendahan di pemerintah kota jogjakarta, karena ayahnya bekerja dengan giat dan jujur, makanya ayahnua mendapat promosi untuk naik jabatan kepala administrasi pemerintah kota kulon progo. Ayah maya sangat idealis, terlebih ketika ibunya maya meninggal dunia setelah melahirkan anak kedua, lala. Ayah tidak mau menikah lagi, walaupun banyak yang bersedia menjadi istri berikutnya. Kecintaan dan kesetiaan ayah maya kepada ibu maya yang membuat sampai sekarang masih menduda.

"Nah murid murid kalian sudah mengenalnya? Dan sekarang maya boleh duduk di bangku kosong itu" sapa pak bambang.

Maya pun melanngkah menuju bangku kosong di deretan ke dua dari baris ke lima dari pintu masuk kelas. Tidak terlalu pinggir, sehingga masih tampak enak jika melihat tulisan di papan tulis.

"Hai nama saya indri" sapa teman sebangku maya. Yang kebetulan dari awal tahun ajaran 1 bulan lalu, indri selalu duduk sendiri, tak ada teman teman yang boleh duduk dengan indri. Bukan karena indri nakal atau bandel atau bodoh. Tapi justru karena indri pintar sekali, nilai rata rata nya selalu 8 koma sekian, rangkin 1 selalu diraih sejak masuk SD kelas 1. Pak bambang meminta murid murid untuk tidak duduk dengan indri, maksudnya supaya tidak menyontek dan bergantung nilai pada indri. Kebetulan hanya bangku disebelah indri saja yang kosong, jadi rejekinya maya.
"Hai saya maya, senang berkenalan dengan mu, indri" jawab maya.

******

Tak susah buat maya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terlebih karena semua teman temannya juga menerima dengan tangan terbuka kehadiran maya. Pelajaran pun maya juga dapat mengikutinya. Para guru juga menyambut gembira dengan semangatnya belajarnya maya. Namun yang selalu membuat indri bertanya tanya, kenapa setiap kali selesai sekolah maya selalu langsung pulang, seolah tak mau berkumpul dulu dengan teman temannya. Padahal masih ada kegiatan ektrakurikuler dan tambahan pelajaran di sekolah. Indri, agung, sali, indah, ika, mira dan retno teman yang paling akrab dengan maya selalu saja mengajak maya untuk ikut kegiatan ektrakurikuler sekolah. Paling tidak, kumpul kumpul sebentar, sekitar 15 menit saja. Dan jawaban yang sama pun keluar dari mulut maya
"Maaf kawan, aku tidak bisa. Harus urus rumah jaga adik" jelas maya kepada teman temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun