Mohon tunggu...
JONGFLORES
JONGFLORES Mohon Tunggu... Jurnalis - Do Little Things Today For Get The Best Tomorrow

Sesuatu akan menjadi besar jika kita memulai dari hal yang sangat kecil sekalipun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi

13 Oktober 2021   18:52 Diperbarui: 13 Oktober 2021   19:07 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga saat ini Masyarakat Adat Rendu, Ndora dan Lambo yang terkena dampak pembangunan waduk ini masih ingat betul pernyataan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat  perwakilan Masyarakat Adat ke Jakarta menemuinya pada Agustus 2017 untuk menyampaikan aspirasi penolakan pembangunan waduk tersebut. Saat itu bapak Mentri PUPR pun menyampaikan kepada perwakilan Masyarakat Adat, bahwa jangankan seratus orang yang menolak, satu orang saja warga yang masih menolak, pembangunan waduk itu tidak akan dilakukan. Namun kenyataan yang terjadi sangat berbeda saat ini, sebagian warga terkena dampak masih menolak tetapi BWS dan timnya yang dikawal aparat Brimob tetap nekad memaksakan diri untuk melakukan aktivitas survey dan pengukuran tanah milik Masyarakat Adat. Jujur kami sebagai pemilik tanah ulayat ini sangat kecewa dengan tindakan dan perbuatan BWS ini.

Sebagai masyarakat kecil, kami sesungguhnya menginginkan pembangunan yang mengutamakan kedamaian dan ketentraman jiwa raga kami sehingga kami boleh hidup bebas tanpa dibayang – bayangi ketakutan atau apa pun di atas tanah tumpah darah kami dan tidak terganggu aktivitas harian sebagai petani maupun peternak.  Apalagi saat ini musim hujan sudah mulai turun dan para petani desa sedang mempersiapkan lahan mereka untuk menanam.

Masyarakat Adat tidak meminta lebih, mereka hanya minta dihormati dan dihargai hak – haknya sebagai pemilik tanah ulayat di wilayahnya ini.  

Bapak Jokowi, entah sudah berapa kali Surat Terbuka yang dikirimkan Masyarakat Adat Rendu, Ndora dan Lambo kepada Bapak melalui media maupun media sosial bahkan mereka pernah mengantar sendiri suratnya ke istana negara di kediaman resmi Bapak dan saat itu mereka hanya diterima oleh staf khusus Presiden. Mereka hendak bertemu Bapak namun saat itu Bapak sedang sibuk atau padat acaranya sehingga mereka hanya menitipkan surat di staf Bapak. Hingga saat ini, mereka juga tidak tahu apakah surat tersebut telah dibaca Bapak atau belum. Dan kami berharap surat kali ini diterima dan dibaca Bapak sebagai masukan dan pertimbangan Bapak. 

Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

 Yosep Junago, warga Rendu Butowe yang saat ini menetap di Malang, Jawa Timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun