Mohon tunggu...
吳明源 (Jonathan Calvin)
吳明源 (Jonathan Calvin) Mohon Tunggu... Administrasi - Pencerita berdasar fakta

Cerita berdasar fakta dan fenomena yang masih hangat diperbincangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menerka Peluang Pandemi Berikutnya?

10 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   08:13 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Microscopic View Coronavirus (sumber : https://mesin.akprind.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Coronavirus-blue-and-pink-illustration-1024x73

Bangkitnya Gen Resisten Antimikroba?

Kekhawatiran lainnya mengenai bangkitnya organisme yang resisten terhadap antimikroba. Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa gen resistensi antimikroba dapat dideteksi dalam sampel permafrost. Dalam penelitian berjudul “Metagenomic survey of the microbiome of ancient Siberian permafrost and modern Kamchatkan cryosols”munculnya versi baru β-laktamase spektrum panjang dari lingkungan adalah masalah kesehatan masyarakat utama. Dengan demikian, semakin banyak bakteri multidrug-resistant yang muncul yang infeksinya menyebabkan lebih dari satu juta kematian per tahun.

Tingginya proporsi bakteri yang membawa beta-laktamase di tanah murni yang tidak tersentuh oleh aktivitas manusia sama sekali tidak terduga dan untuk saat ini tidak dapat dijelaskan. Fenomena seperti itu diharapkan dari komunitas mikroba di tanah pertanian atau pertanian di mana penggunaan antibiotik yang berat akan mengalami resistensi. Salah satu kemungkinannya adalah bahwa persaingan di antara mikroorganisme tanah misalnya antara bakteri dan/atau jamur mungkin melibatkan sintesis alami senyawa pensinyalan/penghambatan terkait beta-laktam.

Penelitian ini semakin membuktikan bahwa selain virus prasejarah yang dikandungnya, permafrost juga menjadi reservoir besar gen resistensi antibiotik yang dapat digunakan kembali baik dalam bakteri purba yang dihidupkan kembali atau oleh transformasi bakteri kontemporer ketika mencair.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun