Mohon tunggu...
吳明源 (Jonathan Calvin)
吳明源 (Jonathan Calvin) Mohon Tunggu... Administrasi - Pencerita berdasar fakta

Cerita berdasar fakta dan fenomena yang masih hangat diperbincangkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Xenofobia yang Tak Lekang oleh Waktu

14 Maret 2020   01:00 Diperbarui: 17 Maret 2020   16:31 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Singapura beretnis Tionghoa Korban xenofobia di London (bbc.com)

Xenofobia juga dapat muncul karena motif ekonomi, seperti yang diungkapkan Marsella & Ring dalam bukunya, Migration: Immigration and emigration in international perspective yang mengungkapkan ketakutan terhadap imigran disebabkan ketakutan karena imigran dapat mengurangi sumber pendapatan penduduk lokal, mengubah kondisi demografi (kependudukan), mengurangi pengaruh politik tokoh pribumi

Pendapat lain pun ditulis oleh Gary Bernhard dan Kalman Glantz dalam tulisannya berjudul Why Xenophobia Works ? yang mengemukakan bahwa xenofobia sendiri merupakan sifat asli dan telah tertanam dalam gen setiap manusia. 

Menurut Bernhard, Xenofobia merupakan elemen penting dalam sistem emosi manusia yang menyebabkan nenek moyang manusia merasa terikat di dalam kelompoknya. 

Xenofobia dapat   memberikan 2 efek utama yaitu mendorong seseorang untuk mempertahankan kelompoknya dan mengikat masing-masing anggota kelompok dalam kebersamaan. 

Pada awalnya, Xenofobia inilah yang membentuk keterikatan masing-masing anggota kelompok manusia sehingga menyebabkan kelompok tersebut dapat bertahan di alam bebas. 

Namun, di masa sekarang, dengan beragamnya suku bangsa yang ada di masyarakat dan senjata yang telah diciptakan, xenofobia dapat membawa bahaya untuk masing-masing suku bangsa.

Saat ini, manusia telah tinggal menetap sembari menjalani profesinya masing-masing. Manusia yang sebelumnya tinggal bersama dalam suatu kelompok di dalam gua-gua menjadi tersebar. 

Dalam kondisi masyarakat yang beragam, masing-masing individu menjadi suatu entitas yang abstrak. Untuk itu, demi “mengikat” masing-masing suku bangsa yang memiliki ciri berbeda dibuatlah kesepakatan untuk setia pada suatu negara, bahasa resmi, agama resmi, sistem blok/ sekutu yang berisikan beberapa negara. 

Xenofobia rawan digunakan sebagai alat politik dikarenakan selain teman yang sama, mempunyai musuh bersama juga dapat menyatukan sekelompok manusia

Xenofobia dan Wabah Penyakit

Pendapat Gary Bernhard dan Kalman Glantz juga diamini oleh Dr. Steve Taylor, pengajar senior Psikologi dari Leeds Met University dalam bukunya, Psychology of Pandemics yang mengungkapkan bahwa salah satu dasar munculnya xenofobia karena kebiasaan manusia yang hidup mengelompok (kesukuan/ berdasarkan suku masing-masing) di alam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun