Dimulai dari hobby seorang remaja yang berprestasi sangat tinggi yang dapat dikatakan seorang yang tergolong dijurusan IPA, tetapi ia juga seorang yang mencintai sejarah, seorang remaja yang tidak mempunyai saudara kandung sehingga menghabiskan waktunya untuk melakukan hobby yang ia sangat sukai yaitu IT, banyak teknologi yang telah diciptakan lagi pula semua menggunakan teknologi, cmon ini tahun 2278. Seorang remaja bernama Theo yang sebentar lagi ingin melakukan perlombaan sejarah se-Indonesia, memiliki otak yang cenderung mengarah pada ilmu alam tentu susah untuk mempelajari sebuah sejarah karena sebuah sejarah tidak akan pernah terungkap sepenuhnya dalam lembaran kertas buku .
Theo: "Mam, Theo pergi dulu mau buat project"
Mama:"ok hati hati ya nak, jangan pulang malam malam"
Theo: "Ok"
Satu kalimat kebohongan yang di ungkapkan oleh Theo, Theo memiliki rencana untuk membuat sebuah mesin simulasi yang menuju pada lapisan waktu untuk dapat mengetahui fakta dari sejarah dan melihatnya secara langsung karena, Theo memiliki semangat yang sangat tinggi untuk memenangkan lomba sejarah tersebut. Hari itu juga Theo pergi ke garasi temannya yang bernama  Ryota mereka telah berteman 8 tahun lamanya, seorang yang dapat dikatakan genius juga ini membantu Theo untuk membuat rencana gilanya tersebut
Ryota: "Kamu yakin mau buat mesin simulasi waktu?"
Theo:"Yakin, tapi kita harus masuk ke lapisan waktu ke 27 dan kita bisa masuk ke era 1800an dan aku gatau pasti detailnya kapan ta, gimana?"
Ryota : "ya kalo km mau ya aku bantu"
Ryota: "Kita pake listrik pas ujan aja kita butuh 6000 volt atau dengan cara pake, lagi pula sekarang pun lagi ujan besar"
Theo :"okela aku buat rangka besi dulu deh"
2 jam lamanya dibutuhkan untuk membuat kacamata vr yang dibutuhkan untuk melihat apa yang terjadi pada era tersebut dan tiang kerangka besi yang nantinya akan dirambatkan aliran listrik petir dengan bahan metal yang akan memicu petir untuk merambat.
Theo: "dah siap ayo ryo aku coba dulu"
Ryota: "ok"
Theo: *meninggikan tiang*
Theo: *memakai kacamata vr*
Ryota: "siapp? 3, 2, 1"
**petir menyambar**
Theo:"WHOAAA!! KERENN RYOO!!"
Ryota: "bener ada di lapisan waktu ke 27"
Ryota: "Tunggu dulu kita belum bias pastiin waktu tempat masi belom stabil Theo"
Theo: "ujiannya 3 hari lagi ryo ga ada waktu lagiii"
Theo pun dapat melihat dimensi waktu menuju zaman belanda pada tahun 1900an yang Theo sendiri pun belum tau pasti tahun berapa, satu kejadian yang Theo lihat mengenai penindasan belanda kepada Indonesia dengan cara menghina agama melewati sebuah media massa yang diawali oleh media Boedi Oetomo bernama Djawi Hisworo, begitu ingat sebuah kejadian Theo pun kemudian langsung ingat dan berkata kepada Ryota "RYOTA, AKU BERADA DI TANGGAL 11 JANUARI 1918!!" kemudian Ryota pun berusaha untuk mengstabilkan gelombang waktu untuk dapat mengendalikan simulator untuk menuju waktu dan tempat yang diinginkan.Â
"Theo, nih remotnya km kendaliin, mesinnya udah stabil" kata Ryota, Theo pun memakainya dan ia pergi tepatnya pada tanggal 18 juni 1930 karena ia teringat akan kejadian yang dipimpin oleh Dr. soetomo melalui artikel yang ditulis oleh Homo some yang menmpropaganda anti islam " Lebih baik dibuang ke Digul daripada pergi naik haji ke Makkah".
"Penghinaan terhadap Rasulullah SAW juga dilakukan oleah Harian Hoa Kiao yang mengangkat artikel berjudul Oei Boe Thai dan J.J Ten Berge pada 25 April 1931, yang semula tidak mendapatkan tanggapan dari umat islam karena menggunakan bahasa Mandarin dan huruf Cina, namun ketika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oelah majalah Pembela Islam dari Persatoean Islam, umat islam akhirnya memprotes keras terhadap isinya. Madjalah Bangoen paada 15 Oktober juga mengangkat dan mendukung artikel yang ditulis oleh Siti Soemantri yang juga melancarkan penghinaan terhadap Rasulullah SAW. loh Ryotaa!!!"
Theo merupakan seorang remaja yang penuh semangat, walau kelihatan mustahil, ketika kita semua mempunyai niat semua akan berjalan dengan baik, bukan kepintaran melainkan sebuah tindakan untuk dapat menghasilkan hasil yang indah
BERSAMBUNG..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H