Mohon tunggu...
Jonathan FermiW
Jonathan FermiW Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

Saya merupakan seorang siswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris"

28 Mei 2023   15:52 Diperbarui: 28 Mei 2023   15:58 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut saya, seorang pemimpin yang humoris bisa dibilang dibutuhkan oleh masyrakat. Alasannya adalah karena seorang pemimpin yang humoris bisa mengurangi ketegangan yang ada pada masyarakatnya. Dengan begitu masyarakat tidak akan panik ataupun sebagainya. Masyarakat juga pastinya lebih menyukai seorang yang humoris jika dibandingkan dengan yang terlalu serius. Pemimpin yang humoris juga bisa lebih dekat dengan masyarakatnya.

Teks anekdot adalah sebuah yang mengandung sifat sifat lucu atau humoris. Meskipun teks anekdot berisi cerita lucu atau humoris, tetapi teks anekdot juga bisa sebagai teks untuk menyampaikan kritik dengan cara yang lucu. Misalnya seperti politik dimana teks anekdot bersifat mengkritik ataupun menyindir kepada politik dengan cara penyampaian yang lucu.

Contoh teks anekdotnya seperti berikut :
Pada suatu hari terdapat dua pencuri sedang merencanakan untuk melakukan aksinya di sebuah rumah besar yang dimiliki oleh orang kaya. Setelah mereka berdua berhasil masuk ke dalam rumah itu, mereka pun mencari dan mengambil barang-barang yang berharga

Pencuri 1 : Ayo cepat ambil semua barang-barang berharga itu!

Pencuri 2 : Tenang saja ia belum pulang

Pencuri 1 : Kita lebih baik keluar sekarang daripada nanti kita tertangkap

Pencuri 2 : Baiklah

Setelah mereka sudah mendapatkan banyak barang-barang yang berharga, mereka pun keluar dari rumah itu. Namun ternyata orang kaya itu pulang lebih awal

Orang kaya : Berani-beraninya kalian mencuri barang-barang saya. Apa kamu tahu siapa aku? Saya adalah seorang pejabat yang penting bagi negara ini

Pencuri 1 : Maaf Pak, tapi saya pikir Anda adalah pencuri sesungguhnya. Kami hanya ingin   mengambil kembali harta-harta kami yang anda telah curi

Setelah dianalisa, hal yamg menarik pada teks tersebut adalah pencuri sebenarnya bukanlah si maling tetapi pencuri yang sesungguhnya adalah orang kaya yang selama ini telah mengambil uang rakyat dengan cara korupsi.

Fungsi dominan dari teks anekdot adalah supaya dapat memberikan suatu informasi atau suatu kritik yang diikuti oleh suatu lelucon. Topik dalam teks anekdot biasanya berkaitan dengan tokoh - tokoh penting atau tokoh yang terkenal. Teks anekdot juga bisa digunakan untuk menjadi suatu sarana yang dapat menyuarakan kritik tanpa menimbulkan masalah atau kontroversi. Untuk pembaca, teks ini juga dapat memberi nilai nilai moral untuk membangun karakter yang lebih baik.

Teks anekdot diatas dapat dihubungkan dengan suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari hari seperti sifat manusia yang rakus. Pencuri pada cerita tersebut sebenarnya juga merupakan pencuri yang rakut dan ingin menjadi kaya sehingga mereka melakukan hal jahat yaitu pencurian. Tetapi pemilik rumah juga merupakan pencuri karena mereka melakukan tindakan seperti pencuri dimana korupsi uang rakyat. Di dunia ini, tidak sedikit orang yang tidak dapat menahan godaan untuk mencuri bagaimanapun caranya agar cepat kaya.

Dalam kehidupan, banyak masalah da kebenaran yang ditutupi baik masalah pribadi ataupun suatu kelompok. Tetapi jika kita ingin memberikan suatu komentar atau tanggapan, bisa menimbulkan masalah ataupun kontroversi. Cara mengatasi masalah ini bisa digunakan dengan cara membuat teks anekdot karena dapat menyampaikan kritik dan mengungkapkan kebenaran tanpa menimbulkan masalah karena ada kelucuan di dalamnya. Maka dari itu, mempelajari teks anekdot merupakan hal yang penting karena bisa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan.
JFT/13

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun