Mohon tunggu...
Jonathan Bayu S
Jonathan Bayu S Mohon Tunggu... Mahasiswa -

a Spiffy Travel Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Etika Snorkeling yang Baik dan Benar

29 November 2016   16:11 Diperbarui: 29 November 2016   16:59 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan yang sedang berebutan makanan. | Karimun Jawa

Tulisan ini bermula dari kegemasan saya melihat banyak orang yang bertindak seenaknya saat snorkeling, baik melihatnya secara langsung atau melalui sosial media. Hati saya tergerak untuk membuat tulisan mengenai cara-cara dan etika yang baik dan benar dalam melakukan snorkeling.

Sungguh ironis, mereka berenang menyelam melihat keindahan bentuk dan warna-warni terumbu karang, memperhatikan tingkah lucu hewan laut yang bermain diantara karang tetapi setelah puas malah memperlakukannya dengan tidak berperasaan dan tidak berterima kasih. Bahkan dengan senang hati menunjukkannya kepada kalayak ramai. Apakah hal ini dilakukan karena tidak tahu atau sengaja? Secara logika saja, seharusnya itu bukanlah tindakan yang benar. Walaupun ini juga kesalahan guide yang mendampingi mereka dengan membiarkan dan tidak memberitahu.

Terumbu karang jangan, kalau mantan boleh deh digituin #GakPenting

Sudah beberapa tahun saya sering snorkeling, membuat saya lebih paham mengenai ekosistem laut dan cara bagaimana untuk menjaganya. Bukan hanya dari pengalaman saja tetapi juga dari berbagai sumber ahli yang saya baca mengenai cara snorkeling yang baik dan ramah lingkungan.

Apa saja sih ‘etika’ snorkeling itu? Hal-hal apa saja yang boleh dan sebaiknya tidak boleh dilakukan? Simak beberapa #SpiffyTips berikut ini!

1. Jangan Menyentuh Karang

Menyentuh karang sangatlah dilarang, apalagi menginjaknya! Kenapa sih menyentuh saja tidak boleh? Kata para ahli, menyentuh karang sebenarnya bisa merugikan karang itu sendiri dan kita juga lho. Menyentuh karang adalah tindakan yang “sedikit” berbahaya, karena ada beberapa jenis karang yang dapat menyuntikkan bisa/racun jika tersentuh. Contohnya karang api, karang ini banyak dijumpai disetiap tempat snorkeling. Karang api sebenarnya adalah kelompok hewan yang berkumpul membentuk koloni di dasar laut.

Lihat boleh, pegang jangan.

Ada beberapa karang yang sedikit saja tersentuh bisa langsung patah. Biasanya snorkeler memegang karang untuk menyeimbangkan badan saat difoto. Eksis boleh saja tapi untuk apa eksis tapi merusak? Kasus lain adalah rusaknya karang karena pemakaian fin di perairan dangkal. So, hindari pakai fin di laut yang dangkal ya!

2. Hindarilah Memberi Makanan Kepada Hewan Laut

Ikan yang sedang berebutan makanan. | Karimun Jawa
Ikan yang sedang berebutan makanan. | Karimun Jawa
Ini nih yang banyak dan pasti dilakukan oleh para wisatawan jika snorkeling. Terkadang bukan niat awal orang itu sendiri melainkan malah disuruh oleh pemandu wisatanya. Bahkan memberi makan ikan dalam jumlah yang banyak. Biasanya hal ini dilakukan untuk menyenangi hati wisatawan dan tamu dari pemandu tersebut.

Sering saya melihat gerombolan ikan yang sudah menunggu makanan di permukaan air di beberapa spotsnorkeling yang saya kunjungi. Itu pertanda bahwa ikan-ikan tersebut sudah bergantung dengan  makanan yang diberikan oleh manusia. Tentu ini bukanlah tanda yang baik. Pernah saya dengar bahwa makanan-makanan itu ada yang bersifat merugikan pertumbuhan karang dan kualitas air laut.

3. Please, Jangan Buang Sampah Apapun ke Laut!

Akan jauh lebih indah kalau laut tanpa sampah | Bomba Atoll, Togean
Akan jauh lebih indah kalau laut tanpa sampah | Bomba Atoll, Togean
Tips yang satu ini harusnya sudah menjadi kebiasaan dimana saja kita berada. Memang persoalan sampah sudah jadi masalah biasa bagi orang, terutama orang Indonesia sendiri. Sampah yang terbuang di laut akan menjadi malapetaka bagi ekosistem laut.

Sampah di abad ke-21 ini hampir 100% terbuat dari bahan yang tidak ramah lingkungan dan susah untuk terurai secara alami. Misalnya sampah bungkusan makanan ringan, apabila dibuang di laut bungkusan itu tenggelam diantara karang-karang bisa menutupi karang dan merusak perkembangannya mungkin hampir selamanya. Kalau ditelusuri, sampah yang terbuang ke laut bisa selamanya akan berada di laut mengikuti arus kemana saja.

Sampah juga bisa termakan oleh hewan laut secara tak sengaja. Tidak sedikit kasus dimana seekor penyu mati karena memakan bungkusan plastik, paus yang terdampar mati karena ditubuhnya terdapat sampah plastik.

4. Jangan Mengganggu Hewan Laut

Plis dech, ini tuh bukan gebetan yang harus dikejar-kejar dan digodain. Hewan laut biasanya tidak suka diganggu, diikuti dari belakang saja mereka berenang menjauh tanda terancam. Kalau diganggu, mereka bisa stress lalu bisa mengakibatkan matinya hewan tersebut.

Cukup dilihat saja
Cukup dilihat saja
Jenis hewan laut sangatlah banyak, ada yang bisa menimbulkan ancaman bagi manusia ada juga yang tidak. Nah, apabila tidak sengaja menganggu hewan laut yang berbisa dan berbahaya kita sendiri yang dirugikan. Intinya, melakukan snorkeling itu seperti menonton suatu pertunjukan tanpa ikut campur kedalamnya, berenang manis sambil cekrek-cekrek (Baca : foto-foto).

5. Sebisa Mungkin Hindari Pemakaian Tabir Surya

Tabir surya atau sering disebut sunblock adalah barang yang pasti dibawa dan dipakai jika bepergian ke laut. Baik wanita maupun pria memakai sunblock untuk menhindari sengatan sinar UV matahari saat snorkeling. Alasannya sangat baik, menhindari terbakarnya kulit dan kanker kulit.

Pakaian yang tertutup bisa mengurangi penggunaan sunblock | Karimun Jawa
Pakaian yang tertutup bisa mengurangi penggunaan sunblock | Karimun Jawa
Tetapi belakangan ini ada penelitian yang menunjukkan bahwa zat yang terkadung dalam sunblock ada yang bisa meracuni terumbu karang. Menurut ilmuwan yang bernama John Fauth zat itu adalah oxybenzone. Artikelnya bisa dibaca disini . Jadi katanya, sebaiknya jangan menggunakan sunblock dan lebih baik memakai pakaian tertutup seperti wetsuit atau rash guards.

_

Inilah lima #SpiffyTips dalam etika snorkeling yang baik dan benar. Menjaga ekosistem laut adalah kewajiban kita semua. Kewajiban kepada sesama, alam, dan Pencipta. Ekosistem laut kalau dijaga dengan baik bisa menjadi berkah melimpah sekaligus petaka jika dibiarkan begitu saja.

Ada banyak sekali tips snorkeling yang baik, tapi ini bisa mewakili tips-tips lainnya. Kalau anda punya tips lain yang baik boleh kok dishare melalui komentar di bawah.

Never Stop Exploring, Never Stop Caring

#SaveCoralReefs

-TheSpiffyTraveller-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun