Mohon tunggu...
Jonathan Bayu S
Jonathan Bayu S Mohon Tunggu... Mahasiswa -

a Spiffy Travel Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Etika Snorkeling yang Baik dan Benar

29 November 2016   16:11 Diperbarui: 29 November 2016   16:59 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Etika Snorkeling yang Baik dan Benar

Sering saya melihat gerombolan ikan yang sudah menunggu makanan di permukaan air di beberapa spotsnorkeling yang saya kunjungi. Itu pertanda bahwa ikan-ikan tersebut sudah bergantung dengan  makanan yang diberikan oleh manusia. Tentu ini bukanlah tanda yang baik. Pernah saya dengar bahwa makanan-makanan itu ada yang bersifat merugikan pertumbuhan karang dan kualitas air laut.

3. Please, Jangan Buang Sampah Apapun ke Laut!

Akan jauh lebih indah kalau laut tanpa sampah | Bomba Atoll, Togean
Akan jauh lebih indah kalau laut tanpa sampah | Bomba Atoll, Togean
Tips yang satu ini harusnya sudah menjadi kebiasaan dimana saja kita berada. Memang persoalan sampah sudah jadi masalah biasa bagi orang, terutama orang Indonesia sendiri. Sampah yang terbuang di laut akan menjadi malapetaka bagi ekosistem laut.

Sampah di abad ke-21 ini hampir 100% terbuat dari bahan yang tidak ramah lingkungan dan susah untuk terurai secara alami. Misalnya sampah bungkusan makanan ringan, apabila dibuang di laut bungkusan itu tenggelam diantara karang-karang bisa menutupi karang dan merusak perkembangannya mungkin hampir selamanya. Kalau ditelusuri, sampah yang terbuang ke laut bisa selamanya akan berada di laut mengikuti arus kemana saja.

Sampah juga bisa termakan oleh hewan laut secara tak sengaja. Tidak sedikit kasus dimana seekor penyu mati karena memakan bungkusan plastik, paus yang terdampar mati karena ditubuhnya terdapat sampah plastik.

4. Jangan Mengganggu Hewan Laut

Plis dech, ini tuh bukan gebetan yang harus dikejar-kejar dan digodain. Hewan laut biasanya tidak suka diganggu, diikuti dari belakang saja mereka berenang menjauh tanda terancam. Kalau diganggu, mereka bisa stress lalu bisa mengakibatkan matinya hewan tersebut.

Cukup dilihat saja
Cukup dilihat saja
Jenis hewan laut sangatlah banyak, ada yang bisa menimbulkan ancaman bagi manusia ada juga yang tidak. Nah, apabila tidak sengaja menganggu hewan laut yang berbisa dan berbahaya kita sendiri yang dirugikan. Intinya, melakukan snorkeling itu seperti menonton suatu pertunjukan tanpa ikut campur kedalamnya, berenang manis sambil cekrek-cekrek (Baca : foto-foto).

5. Sebisa Mungkin Hindari Pemakaian Tabir Surya

Tabir surya atau sering disebut sunblock adalah barang yang pasti dibawa dan dipakai jika bepergian ke laut. Baik wanita maupun pria memakai sunblock untuk menhindari sengatan sinar UV matahari saat snorkeling. Alasannya sangat baik, menhindari terbakarnya kulit dan kanker kulit.

Pakaian yang tertutup bisa mengurangi penggunaan sunblock | Karimun Jawa
Pakaian yang tertutup bisa mengurangi penggunaan sunblock | Karimun Jawa
Tetapi belakangan ini ada penelitian yang menunjukkan bahwa zat yang terkadung dalam sunblock ada yang bisa meracuni terumbu karang. Menurut ilmuwan yang bernama John Fauth zat itu adalah oxybenzone. Artikelnya bisa dibaca disini . Jadi katanya, sebaiknya jangan menggunakan sunblock dan lebih baik memakai pakaian tertutup seperti wetsuit atau rash guards.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun