Mohon tunggu...
Jonathan Bayu S
Jonathan Bayu S Mohon Tunggu... Mahasiswa -

a Spiffy Travel Blogger

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sisi Lain dari Keindahan Pulau Taupan

27 Juni 2016   08:23 Diperbarui: 27 Juni 2016   08:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Taupan, Togean
Pulau Taupan, Togean
Tali pancing berwarna putih untuk menangkap hiu

Sewaktu melintas dermaga ada sesuatu yang menarik perhatian saya, tumpukan jala ikan, dan tali pancing yang berukuran besar. Tali pancing yang berwarna putih besar sepertinya untuk memancing ikan yang besar bukan?

Lantas saya bertanya, ” Itu yang tali pancing warna putih buat nangkep ikan apa?”,

Pak Ambi langsung menjawab, “Oh, itu biasanya buat nangkep hiu”,

“Hiu itu mahal, makanya nelayan juga nyari hiu buat dijual siripnya, harganya bisa jutaan”, Pak Ambi menambahkan.

Apa?? Bukannya hiu sudah tidak boleh ditangkap lagi? Bahkan kalau tidak salah sudah ada undang-undangnya yang melarang perbuatan itu. Pak Ambi pun katanya sudah tahu mengenai itu, mungkin saja para nelayan juga sudah tahu bahwa itu sudah dilarang, atau bisa jadi mereka belum tahu apa-apa karena tidak adanya sosialisasi. Aduh, berarti pemerintah kerjanya hanya membuat UU saja tanpa menjalankan UU tersebut dengan baik, mudah-mudahan saya salah.

Lokasi danau air tawar hanya berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai. Pada saat melewati tempat yang tepat dibelakang deretan rumah panggung, suasana berubah, dari yang sebelumnya asri dan bersih menjadi kotor dan tidak enak dipandang. Banyak sampah yang mengambang tak beraturan, air laut yang “terkurung” seperti kumpulan comberan yang menunggu untuk dibersihkan.

Togean
Togean
Sedih rasanya tidak ada penyuluhan maupun kesadaran untuk menjaga laut agar tetap layak ditinggali hewan laut.Sebelum sampai di danau, kami melewati sebuah bangunan tidak besar yang tampaknya habis di terjang roket. Awalnya kami tidak mengenali bangunan apa ini.

SD Pulau Taupan, Togean
SD Pulau Taupan, Togean
“Ini adalah sekolah SD Negeri Taupan”, ujar Pak Ambi dengan nada tak bersemangat seperti sebelumnya.

Kami pun tercengang, kaget dengan apa yang tadi dikatakan. Baru kali ini lah kami melihat realita pendidikan di daerah terpencil yang selama ini hanya melihatnya lewat berita. Bangunannya tidak besar seperti sekolah pada umumnya, terdiri dari 3 ruangan kelas untuk belajar.

 Dilihat dari dalam, langit-langitnya sebagian sudah roboh, kursi dan meja terlihat berserakan dan tidak layak untuk dipakai. Tanah dan pasir sepertinya sudah menguasai permukaan lantai kelas, papan tulis sudah tidak berada ditempat yang seharusnya. Kalau suka menonton film horror, mungkin sekolah ini cocok dijadikan syuting film horror, mengerikan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun