Senja... Dan hujan...Â
Sayup bola mata ini terbangun lentik bibir poles.Â
Pampangnya kemilau di hadapku
Aku tak mengelak menikmatinya dari sudut nyaman ini.Â
Bibir poles...Â
Baru saja pulas dimanja ginju dan  minyak binar. Â
Bukan rasa binal. Di bawah mancung, ia menancap-tertanam, menggantung menutup selilit gigi giginya.Â
Pipi gembulnya ibarat perekat, terkait dagu madu menaruh.
Bibir poles...Â
Meriang, mengiringku menghampiri.Â
Aku tak berkutat saat kulumnya mendesah memancing auraku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!