Sebagai orang tua, Anda kadang kala dibuat kesal oleh buah hati yang susah sekali makan sayur dan buah. Hal ini tentu harus mendapatkan perhatian khusus, karena jika tidak dibiasakan sejak dini, dapat menyebabkan si kecil kekurangan serat, nutrisi, dan mineral penting lainnya. Apa sih yang menyebabkan si kecil enggan makan sayur? Sebelum membahas apa yang menyebabkan anak susah makan sayur, terlebih dahulu Anda dapat bertanya langsung dengan dokter mengenai permasalahan kesehatan si kecil.
Berikut saya paparkan beberapa alasan umum yang perlu Anda ketahui:
1.Tidak memperkenalkan sayur sebagai bahan pangan yang menarik
Kebiasaan Anda dalam menyajikan sayuran dengan cara yang itu-itu saja akan membuat anak enggan mengonsumsinya. Karena pada masa kanak-kanak, buah hati akan lebih tertarik untuk mengonsumsi sesuatu yang unik dan menarik.
2. Tidak memberi contoh
Daripada memarahi anak karena ia enggan menyentuh sayuran yang disajikan, ada baiknya Anda mencontohkan terlebih dahulu kebiasaan sehat ini dengan rutin mengonsumsi sayuran setiap hari. Dengan melihat kebiasaan ini, anak akan merasa tertarik hingga akhirnya mau mencoba.
Setelah mengetahui penyebabnya, berikut beberapa trik yang dapat Anda coba untuk membiasakan si kecil makan sayur:
a. Tambahkan sayuran dalam makanan kesukaan anak
Langkah pertama yang dapat Anda coba adalah dengan menyisipkan sayuran ke dalam makanan favorit si kecil. Contoh, jika buah hati menyenangi pizza, buat sendiri pizza agar Anda dapat menambahkan sayuran sebagai toppingnya. Mudah, bukan?
b.Sajikan sayuran yang bervariasi dan menarik
Sebagian anak tidak menyukai sayur karena ibu selalu menyajikan sayur dengan jenis dan cara penyajian yang itu-itu saja. Tipsnya, mulai sajikan bahan pangan ini ke dalam bentuk karakter yang disukai anak. Selain itu, selalu ganti jenis sayur yang disajikan agar anak tidak merasa bosan.
c.Libatkan anak
Dengan aktif melibatkan buah hati mulai dari proses memilih hingga menyajikan, Anda secara tidak langsung telah meningkatkan semangat si kecil untuk mengonsumsi sayuran. Lho, kok bisa? Ini dikarenakan si kecil merasa bahwa apa yang disajikan di depannya merupakan pilihan dan hasil dari usahanya sendiri. Jadi, mulai saat ini, ajak anak memilih sayuran ke pasar atau libatkan ia di dapur untuk melakukan aktivitas ringan, seperti mencuci dan menyiangi sayuran. Ayo, coba!
d.Sediakan sayur ketika anak sedang lapar
Ketika anak pulang dari sekolah atau sehabis bermain dengan temannya, mereka cenderung merasa lapar dan akan meminta sesuatu untuk dimakan. Momen inilah yang harus Anda manfaatkan. Sediakan makanan yang mengandung sayuran agar si kecil tidak mempunyai pilihan lain selain menyantap apa yang telah Anda berikan. Â
e. Hindari kebiasaan memberi makanan penutup
Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan memberi makanan penutup setiap habis makan akan membuat si kecil merasa bahwa makanan penutup lebih enak daripada makanan utama yang disajikan. Hasilnya, ia akan lebih memilih untuk tidak menghabiskaan sayuran agar tersisa ruang di perut untuk makanan penutup.
Membiasakan si kecil rajin mengonsumsi sayuran memang bukanlah hal yang mudah, namun juga tidak mustahil. Jadi, selamat berjuang, Bunda!
Ingin baca tulisan saya lainnya? Kunjungi www.go-dok.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H