Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Penulis - Esais

Penulis buku dan penulis opini di lebih dari 150 media berkurasi. Penggagas Komunitas Seniman NU dan Komunitas Partai Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sadarilah Bahwa Engkau Tergolong Manusia Ngeyelan

3 Februari 2023   10:34 Diperbarui: 3 Februari 2023   10:42 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang berilmu kembali kepada posisinya sebagai penyebar pengetahuan. Sedangkan yang merasa kurang berilmu akan khusuk mendengarkan. Dari pengalaman menjumpai beranekaragam manusia ngeyelan mengajarkan betapa sangarnya Nabi Muhammad dalam menghadapi kaum Bani Israil.

Teman-teman santri sering menandai keturunan Bani Israil dari sikapnya kala berdebat di sebuah forum. Kalau terlihat ngeyel, berarti dia keturunan Bani Israil yang tercecer di Pulau Jawa. Kalau ngeyel tapi argumennya bisa diterima sih oke saja. Kalau ngeyel tapi asal bunyi, malah ganggu pendengaran. Sudah ngeyel, goblok lagi.

Padahal tidak ngeyel bukan berarti bodoh. Justru dari tidak ngeyel, kita bisa mendapat banyak "pencerahan". Mengakui kalau memang kita butuh ilmu untuk menjadi manusia yang lebih baik. Kalau disadari, orang ngeyel itu keberadaannya mengganggu ketentraman lingkungan sosial. Namun kebanyakan, manusia yang terinfeksi virus ngeyelen tidak sadar kalau dia adalah penyintas.

Mungkin Tuhan mengadakan manusia ngeyelan untuk menambah bumbu drama sandiwara kehidupan. Teater yang menarik itu kalau ada konfliknya. Penciptaan karakter tokoh harus jelas. Ada yang bertindak sebagai protagonis, ada pula yang berperan sebagai tokoh antagonis. Lha jelas-jelas ngeyelan tapi masih menganggap diri sebagai tokoh protagonis.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun