Wabah pandemi telah menimbulkan dampak yang luar biasa bagi keberlangsungan bisnis semua sektor, termasuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah bahkan diyakini mengalami dampak yang cukup parah antara lain seperti penurunan omzet hingga harus melakukan pengurangan karyawan. Untuk itu, demi mempertahankan keberlangsungan bisnis, berbagai cara perlu dilakukan. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi dalam proses bisnisnya.
Proses digitalisasi sektor UMKM bukan sekadar menggunakan teknologi untuk menjual produk semata. Lebih dari itu melalui penggunaaan perangkat digital ini maka diharapkan sektor UMKM dapat mengatur keuangan, memantau cash flow bisnis, hingga memperoleh bahan baku secara online.
Sebagai contoh, toko retail yang merupakan sektor terbesar pada kelas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kini mulai menggunakan sistem pembayaran secara online dengan memanfaatkan software point of sales (POS) sebagai mesin kasir digital untuk mengelola arus kas masuk dan keluar.
Dengan menggunakan software ini maka untuk setiap transaksi akan dicatat dan dipantau secara real-time dan transparan menggunakan jaringan internet.
Keuntungan menggunakan sistem point of sales
Sistem point of sales adalah suatu aplikasi yang banyak digunakan oleh pemilik atau pengelola bisnis retail guna mempermudah kegiatan transaksi, sehingga proses penjualan dan pembelian dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
Aplikasi ini sendiri biasanya terimplementasi pada suatu terminal atau mesin pembayaran seperti mesin kasir, sehingga sering disebut sebagai sistem POS kasir (cash register)
Dengan bantuan sistem point of sales, pengusaha dapat meningkatkan efisiensi proses transaksi serta mengelola inventaris, program promosi, mempermudah pencarian barang dan stok transfer.
Sistem point of sales juga dapat mengotomasi pembuatan laporan dagang sehingga data perusahaan akan lebih optimal, aman dan transparan, dimana semua transkasi dapat dicetak bukti pembayaran kepada pelanggan.