Pergilah kau, pergi dari istanaku
Angkat pantat, minggat
Sebelum api menjadi
Setor muka lagi artinya petaka
**
Sejak pagi yang sumuk itu, aku pindah tugas ke Kepatihan Ploso Jenar, tepatnya ke dapur Kepatihan dengan jabatan wah: chef de cuisine. Membawahi sembilanpuluh sembilan koki berbagai tingkatan mulai kitchen porter sampai sous chef, menguasai sepenuhnya dapur maha besar dengan bahan dan peralatan masak dari seluruh penjuru jagad.
Selain dapur, aku diberi akses eksekutif ke perpustakaan Kepatihan, disebut Plosopedia, yang koleksi literaturnya juga nggilani. Ratusan rak besar berisi ratusan ribu gulungan naskah, jalinan lontar, prasasti, dan manuskrip-manuskrip hampir semua aspek peradaban manusia ada di sana. Dikelompok-kelompokkan sistematis. Termasuk bab makanan, minuman, dan masakan yang ditata di rak-rak di ruang tersendiri yang di atas pintunya ada logo toque blanche dan kaligrafi dalam aksara Hajja yang tak kumengerti cara baca dan artinya.
Dua bulan aku dikurung di Plosopedia sebelum boleh mengolah makanan. Seorang ahli bahasa yang sudah sangat renta ditugaskan menjadi ajudan sekaligus pembimbing. Selain F&B yang jadi kurikulum utama, aku diperbolehkan memilih dua prodi sebagai kurikulum ekstra. Pilihanku, berbasis bisikan insting: bahasa dan sejarah.Â
Hingga tibalah momen paling mendebarkan seumur hidupku: bertemu Mahapatih Sakuni dan menyajikan menu makan sore untuk beliau. Wow! (bersambung)
Daftar istilah:
- Trah = keturunan
- Telukan = taklukan
- Transeminasi = crossbreeding = kawin campurÂ
- Bestiality = ketertarikan secara seksual pada hewan
- Cetha wela-wela = sangat jelas
- Tele temele = bertele-tele
- Guru lagu = rima
- Guru gatra = jumlah suku kata
- Sumuk = gerah
- Chef de cuisine = kepala koki, peringkatnya adalah: chef de cuisine, sous chef, chef de partie, commis chef, dan terendah kitchen porter
- Nggilani = wow
- Toque blanche = topi putih
- Hajja = huruf Arabic