Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sandyakala Jejak Pena

16 Januari 2022   10:58 Diperbarui: 16 Januari 2022   23:25 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak korban konflik di Garrisa, Kenya belajar menggambar.  Sketsa karya Farid Shan, ink on paper 30cm x43cm, 2013. (istimewa) 

Ah, mungkin panjang lebar nyinyiranku ini tidak ngaruh buatmu dinda. Sebab amanah 20% APBN itu nyatanya hanya untuk melanggengkan status quo rezim pendidikan zaman lampau. Rezim die hard  yang tupoksinya menggiring peserta didik ke gerbang pabrik-pabrik.

Dinda, sandyakala jejak pena barangkali kau anggap takdir semata. Produk tua yang layaknya dikorbankan demi laju peradaban. Malah, pinjam jargon JK dulu: lebih cepat lebih baik.

Ya, secepat dulu kau antar pizza ke wajah di depan layar hape dengan pasukan ojol yang lebih percaya instruksi mbak google ketimbang rambu-rambu jalan raya. ***

Nota bene; teriring sajak ringkas untuk dinda yang terinspirasi kata "education", adaptasi dari Latin "e ducare" artinya menuntun keluar:

Guru

Lihat, langkah-langkah kecil meniti setapak menuju gerbang taman. Lihat, rona semangat memancar bagai cahaya melahap kegelapan. Sambut mereka sebagai raja-raja wahai Tuan dan Nyonya, bukan sebagai domba-domba, sebab engkau penuntun bukan gembala. Pentang lebar-lebar regol taman kebebasan wahai dayang sang raja, iringi saja pengembaraan mereka dengan cinta,  sebab engkau pendidik bukan sipir penjara. ***

Akhirnya, obrolan Cak Nun cs. ini boleh dijadikan renungan:


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun