Mohon tunggu...
Joko Wibowo
Joko Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Berjalanlah bersamaku saudaraku, mari menyusuri hari dimana aku melihat lebih jelas kasih Tuhan kita. Dalam pengalaman hidupku, serasa sedang naik roller coaster, kadang naik dan turun menghujam dalam kemalangan yang ternyata bukan aku sendiri yang mengalaminya, disanalah aku mendapati-Nya sedang mengajari aku. Dalam proses metanoia aku berserah diubah Tuhan, tidak semudah yang dibayangkan tapi akhirnya aku mengerti, semoga aku bertahan dan bertambah kuat dalam iman, semoga dalam kisah dan permenunganku ini kamu juga bertambah kuat saudaraku. Banyak dari permenunganku ditulis dan dibagikan sebagai pengingat akan peristiwa perubahan hidup dalam Tuhan, kiranya ada dalam tulisan ini yang juga dapat membantumu melewati hal berat yang mungkin sedang berlangsung dalam hidupmu. "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" Roma 12:12

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menaiki Roller Coaster Peziarahan Hidup Keluarga

23 Desember 2024   14:19 Diperbarui: 23 Desember 2024   14:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluargaku; Jojo, Lala, Sisi, istriku & aku (kanan ke kiri)

Menghadapi kondisi Lala yang berulang kali masuk ruang IGD dan ICU, aku dan istriku membuat keputusan untuk melakukan transplantasi ginjal baginya. 2 November 2021 operasi transplantasi ginjal Lala dari istriku berjalan lancar. Menyaksikan kemajuan kesehatan Lala yang menggembirakan pasca-transplantasi, kami pun memutuskan untuk melakukan transplantasi ginjal bagi Jojo. Kali ini, aku sendiri menjadi pendonornya, dan  pada tanggal 26 Maret 2024 transplantasi Jojo juga berjalan dengan sukses.

Metanoia

Kondisi sakit Lala dan Jojo bertepatan saat masa pandemi covid-19, situasi yang berat di masa yang sulit, membuatku kadang diam dalam tatapan kosong, bertanya pada Tuhan kenapa hal ini terjadi pada Lala dan Jojo, mereka salah apa? Aku salah apa Tuhan? Aku larut dalam kemalanganku. Untungnya banyak sekali bantuan doa, bantuan semangat dan bantuan materiil menopang semua peristiwa hidupku. Aku bangkit. Aku mulai sering membaca Alkitab, kisah Ayub seperti menggambarkan situasi batinku saat itu. "...TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1:21). Dalam penderitaan sakit Lala dan Jojo aku berjumpa dengan Tuhan, menyadari bahwa dalam penderitaan, aku lebih peka mendengar dan merasakan hadirnya Tuhan.

Bersyukur

Aku sangat sadar dalam setiap perjalanan hidup pasti ada masanya, ada masa menanam ada masa menuai, ada masa kita diliputi berkat, ada masa kita diubah Tuhan menjadi sarana berkat. Meskipun perjalanan-Nya diwarnai dengan tantangan, aku menyadari bahwa melalui itu Tuhan membentuk keluarga ku. Melewati suka dan duka, ikatan pernikahan dan hubungan dengan anak-anak bertambah erat, setiap berkat dan tantangan merupakan bagian dari proses pertumbuhan dan pendewasaan. Semoga imanku terus bertumbuh dan menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur.

Saudaraku, melalui kisah ini semoga engkau juga bertambah kuat, melewati hal berat yang mungkin sedang berlangsung dalam hidupmu. Semoga kasih, damai dan sukacita kelahiran Kristus tinggal bersamamu. Selamat Natal dan Tahun Baru 2025.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun