Mohon tunggu...
joko susilo
joko susilo Mohon Tunggu... PNS -

Jempoler & Praktisi Kesehatan, Mahasiswa S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit Univ. Indonesia "Bismillah... do the best 4 dunia akhirat"

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lean Hospital

1 Oktober 2015   10:59 Diperbarui: 1 Oktober 2015   11:19 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LEAN HOSPITAL

(The Series… 1)

Rumah sakit saat ini mengalami persaingan yang semakin ketat dengan semakin bertambahnya Rumah Sakit (RS) yang ada, sehingga RS dituntut untuk semakin berkompetensi dengan meningkatkan pelayanan yang ada, seperti halnya memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat dan berorientasi pada kesehatan individu.

Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk efisiensi biaya, memberikan pelayanan yang memuaskan dan juga berorientasi pada nilai adalah mengaplikasikan konsep Lean dalam pelayanan kesehatan. Saat ini kebutuhan mengenai penerapan Lean pada rumah sakit di dunia semakin meningkat. Lean adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk baik barang maupun jasa agar memberikan nilai kepada pelanggan

Konsep Lean dikembangkan oleh Taichi Ohno tahun 1950-an dari Toyota. Pendekatan ini oleh Toyota disebut dengan “Toyota Production System” (TPS) yang merupakan awal dari pemikiran Lean. Toyota Production System merupaka konsep yang digunakan perusahaan Toyota sehingga menjadi perusahaan manufaktur terhebat di dunia melalui peningkatan yang berkesinambungan.

Mengapa Rumah Sakit Membutuhkan Lean?

Taiichi Ohno, salah satu pencipta dari Toyota Production System, sering mengatakan bahwa organisasi harus "mulai dari kebutuhan". Di dunia sekarang ini, "kebutuhan" untuk Lean di sektor kesehatan sangat jelas, yaitu dalam hal kualitas dan keselamatan pasien, biaya, waktu tunggu, dan moral staf. Rumah sakit (RS) menghadapi semakin banyak tekanan eksternal dan juga tantangan.  Ketika pertama mendengar kata “Lean”, orang mungkin sudah mengeluh bahwa mereka kekurangan dan tidak memiliki sumber daya yang cukup.

Rumah sakit menggunakan metode Lean untuk meningkatkan produktivitas dengan meminta orang-orang (sumber daya rumah sakit) untuk berlari lebih cepat. Lean sangat berbeda dari pendekatan traditional  cost cutting "pemotongan biaya" yang telah dicoba di beberapa industri, termasuk industri kesehatan.

  • Lean adalah seperangkat alat, sistem manajemen, dan filosofi yang dapat mengubah cara mngatur dan mengelola rumah sakit.
  • Lean adalah metodologi yang memungkinkan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan mengurangi kesalahan dan waktu tunggu. Lean adalah sebuah pendekatan yang dapat mendukung karyawan dan dokter, menghilangkan hambatan dan memungkinkan mereka untuk fokus pada penyediaan perawatan.
  • Lean adalah sistem untuk memperkuat organisasi rumah sakit dalam jangka panjang, mengurangi biaya dan risiko sementara juga memfasilitasi pertumbuhan dan ekspansi.
  • Lean membantu memecahkan hambatan antara departemen/bagian untuk dapat lebih bekerja sama untuk kepentingan pasien.

Lean merupakan suatu hal yang berbeda dimana orang belajar bagaimana melihat suatu detail proses, bagaimana orang bekerja dengan memperbaiki hal dimana pekerjaan tersebut telah terselesaikan bukan dengan mengandalkan para ahli untuk memberitahu mereka apa yang harus dilakukan. Lean membantu seorang pemimpin untuk melihat dan memahami bahwa itu bukan suatu bagian kecil yang rusak namun bagian dari kesatuan  sistem itu sendiri.

Hal ini terjadi dimana sistem benar-benar dapat diperbaiki dan ditingkatkan pada hal kecil, yang dapat dikelola/diatur. Pendekatan Lean juga memerlukan proses pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan profesional karyawan, untuk kepentingan mereka sendiri maupun organisasi dan sistem.

Pembaharuan Tujuan

Profesi kesehatan didorong oleh misi penting dan tujuan yang kuat. Dalam Masalah yang terjadi sehari-hari, “waste” dapat mengganggu proses dan dapat mempengaruhi provider health care sehingga mempengaruhi karyawan dalam memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien dan menjaga orang tetap sehat. Masalah-masalah ini juga dapat membuat orang kekurangan waktu, mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyediakan lingkungan yang peduli untuk perawatan klins

Dr Jacob Caron, ahli bedah ortopedi dan kepala staf medis di Rumah Sakit St. Elisabeth (Tilburg, Belanda), adalah salah satu pendukung terkemuka untuk Lean. Pada presentasi tahun 2009 di Dutch Lean Healthcare Symposium, judul slide yang dibacakan, “Lean and Loving … a mission impossible?” Hal baru ini tidak hanya untuk perawatan klinis yang lebih baik dan meningkatkan daya tanggap terhadap permintaan pasien, tetapi juga untuk apa yang mereka gambarkan sebagai "kasih sayang." Ketika perawat tidak sibuk dalam mencari persediaan dan obat-obatan, mereka dapat menggunakan waktu untuk berbicara dengan pasien, menjawab pertanyaan dan mengurangi kecemasan yang mungkin mereka memiliki ketika di rawat inap.

Metode Lean Bukan Hal Baru dalam Kesehatan

Henry Ford, pada tahun 1922, menulis tentang upaya untuk menerapkan metode produksi untuk sebuah RS di Dearborn, Michigan. Ford mengatakan, “yang menjadi tujuan RS kami adalah untuk memotong/menghilangkan semua praktek-praktek yang tidak diperlukan dan untuk menempatkan kepentingan pertama pada pasien”. Di RS biasanya perawat harus membuat langkah-langkah yang tidak berguna. Lebih  separuh dari waktu mereka dihabiskan untuk berjalan daripada merawat pasien.

Rumah sakit ini dirancang untuk menghemat langkah. Setiap lantai akan selesai pada waktunya sendiri, dan seperti di pabrik-pabrik kami telah mencoba untuk menghilangkan langkah yang tidak diperlukan. Jadi kami telah mencoba untuk menghilangkan waste yang ada di RS." Hampir satu abad kemudian, perawat di seluruh dunia masih menghabiskan lebih banyak waktu berurusan dengan hal yang percuma di tempat kerja daripada mereka menghabiskan di samping tempat tidur sampai Lean digunakan untuk membantu. Daripada mengandalkan beberapa ahli, Lean melibatkan semua orang dalam meningkatkan tempat kerja mereka sendiri.

 

*bersambung

 

@jokosusiloku

1Oktober2015

-wawayroom

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun