Mohon tunggu...
joko susilo
joko susilo Mohon Tunggu... PNS -

Jempoler & Praktisi Kesehatan, Mahasiswa S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit Univ. Indonesia "Bismillah... do the best 4 dunia akhirat"

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lean Hospital

1 Oktober 2015   10:59 Diperbarui: 1 Oktober 2015   11:19 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profesi kesehatan didorong oleh misi penting dan tujuan yang kuat. Dalam Masalah yang terjadi sehari-hari, “waste” dapat mengganggu proses dan dapat mempengaruhi provider health care sehingga mempengaruhi karyawan dalam memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien dan menjaga orang tetap sehat. Masalah-masalah ini juga dapat membuat orang kekurangan waktu, mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyediakan lingkungan yang peduli untuk perawatan klins

Dr Jacob Caron, ahli bedah ortopedi dan kepala staf medis di Rumah Sakit St. Elisabeth (Tilburg, Belanda), adalah salah satu pendukung terkemuka untuk Lean. Pada presentasi tahun 2009 di Dutch Lean Healthcare Symposium, judul slide yang dibacakan, “Lean and Loving … a mission impossible?” Hal baru ini tidak hanya untuk perawatan klinis yang lebih baik dan meningkatkan daya tanggap terhadap permintaan pasien, tetapi juga untuk apa yang mereka gambarkan sebagai "kasih sayang." Ketika perawat tidak sibuk dalam mencari persediaan dan obat-obatan, mereka dapat menggunakan waktu untuk berbicara dengan pasien, menjawab pertanyaan dan mengurangi kecemasan yang mungkin mereka memiliki ketika di rawat inap.

Metode Lean Bukan Hal Baru dalam Kesehatan

Henry Ford, pada tahun 1922, menulis tentang upaya untuk menerapkan metode produksi untuk sebuah RS di Dearborn, Michigan. Ford mengatakan, “yang menjadi tujuan RS kami adalah untuk memotong/menghilangkan semua praktek-praktek yang tidak diperlukan dan untuk menempatkan kepentingan pertama pada pasien”. Di RS biasanya perawat harus membuat langkah-langkah yang tidak berguna. Lebih  separuh dari waktu mereka dihabiskan untuk berjalan daripada merawat pasien.

Rumah sakit ini dirancang untuk menghemat langkah. Setiap lantai akan selesai pada waktunya sendiri, dan seperti di pabrik-pabrik kami telah mencoba untuk menghilangkan langkah yang tidak diperlukan. Jadi kami telah mencoba untuk menghilangkan waste yang ada di RS." Hampir satu abad kemudian, perawat di seluruh dunia masih menghabiskan lebih banyak waktu berurusan dengan hal yang percuma di tempat kerja daripada mereka menghabiskan di samping tempat tidur sampai Lean digunakan untuk membantu. Daripada mengandalkan beberapa ahli, Lean melibatkan semua orang dalam meningkatkan tempat kerja mereka sendiri.

 

*bersambung

 

@jokosusiloku

1Oktober2015

-wawayroom

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun