Mohon tunggu...
Joko Ristono
Joko Ristono Mohon Tunggu... Administrasi - Trainer dan Konsultan CRM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pemasaran dengan spesialisasi Customer Relatinship Management (CRM) yang sudah mendalami teknik dan skill Public Speaking untuk menunjang kemampuannya dalam men-deliver knowledge, skill, experience kepada para peserta Seminar, Training, Workshop, Mentoring. Sejak tahun 1994, belajar dari para expert tentang teori dan kasus-kasus pemasaran terkini untuk selanjutnya dipraktekan langsung dalam karir dunia Sales dan Marketing. Sebagai National Coordinator Public Speaking Indonesia Community, yang secara rutin melakukan kegiatan untuk mengasah para anggota semakin mahir di bidang Public Speaking, termasuk memberikan pelayanan kepada para Trainer di Indonesia untuk mendapatkan layanan Public Speaking Check Up.

Selanjutnya

Tutup

Money

Berpacaran dengan Pelanggan

28 Maret 2019   16:47 Diperbarui: 28 Maret 2019   17:07 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Sedang Proses Penulisan

Pelanggan berpaling ke produk lain artinya mereka tidak lagi menggunakan produk Anda lagi. Banyak alasan, mulai dari masalah harga, karena kualitas produk, atau masalah after sales service yang mengecewakan, bisa karena tidak memerlukan lagi, bisa karena kompetitor memberikan penawaran lebih baik, dan masih banyak faktor lagi.

Berkomunikasi dengan pelanggan secara intens bisa mencegah mereka berpaling ke produk lain. Tanda-tanda mereka akan berpaling bisa dideteksi sejak awal bila ada komunikasi, apa yang mereka inginkan juga bisa diketahui, apa kesukaan mereka

6. Berusaha meningkatkan level hubungan

Siklus hidup pelanggan adalah dimulai sejak mereka jadi suspek, prospek, beli pertama, reperater, loyal, advocade dan menjadi partner.  Tidak ada cara lain untuk pelanggan naik level, kecuali dengan "meningkatkan manfaat" yang mereka terima. Bahasa yang biasa kita dengan adalah Value untuk pelanggan, harus terus ditingkatkan agar bisa naik level.

Cara menaikkan level dengan memberikan benefit lebih, namun berbeda-beda benefit di masing-masing level. Misal untuk merubah prospek menjadi initial customer (beli pertama) adalah dengan melakukan kegiatan Differentiation, Marketing Mix dan Selling (DMS). Merubah Initial customer menjadi Repeater dengan melakukan 3 hal yaitu Membangun Brand, Memberikan Service yang baik dan Proses (BSP). Dan seterusnya, secara detail di bahas di artikel lain

Kesimpulannya, semakin tinggi level pelanggan, semakin besar kemungkinan untuk loyal dan tidak mudah berpaling ke produk atau layanan lain

7. Memberikan produk dan layanan seperti yang mereka inginkan

Keseuaian antara apa yang Anda berikan dengan apa yang Pelanggan inginkan akan menghasilkan kepuasan. Kepuasan akan meningkatkan level hubungan, dan level hubungan berkaitan langsung dengan loyalitas mereka.

Untuk bisa menciptakan layanan atau produk sesuai dengan keinginan pelanggan, maka yang diperlukan akan pemahaman tentang pelanggan, yang artinya Anda membutuhkan informasi lengkap tentang mereka.

8. Memberikan Hadiah dan Reward

Hampir semua pemasar melakukan ini. Maka yang diperlukan adalah kreativitas, sehingga bisa bernilai lebih. Sama-sama kasih poin, tapi cara dapatnya tidak kaku, dan malah mengasyikkan. Contoh, bagaimana kita main token di aplikasi ojek online untuk mendapatkan poin, dengan cara swipe untuk dapat poin. Seolah-olah kita sebagai pelanggan yang mengontrol permainan. Ada juga yang lagi trend di aplikasi belanja online, yaitu memberikan hadiah atau reward dengan cara shake-shake HP. Prinsipnya sama, poin atau hadiah diberikan dengan cara yang asyik, melibatkan pelanggan, bahkan seolah kontrol permainan ada di pelanggan. Padahal ya sistem yang atur semua. Tapi asyik kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun