Bagaimana Anda memeperlakukan pacar? Apalagi bila pacar yang baru jadian..!
Apakah Anda sangat mengenal Pacar Anda luar dalam? Apakah Anda selalu ingin bersama? Apakah Anda berusaha memberikan yang terbaik? Apakah Anda ingin selalui terlihat menarik? Apakah Anda selalu memberikan perhatian? Apakah Anda memperlakukannya dengan lemah lembut dan kasih sayang? Apakah selalu menawarkan bantuan? Apakah Anda takut pacar direbut orang lain? Dan apakah Anda selalu membangun komunkasi dengannya? Terakhir, apakah Anda ingin menjalin hubungan lebih jauh dengannya?
Kunci sukses pacaran, adalah komunikasi atau interaksi. Interaksi inilah yang akan mempertahankan hubungan antara Anda dengan pacar. Dengan berkomunikasi, Anda akan semakin memahaminya, Anda berinteraksi dalam bentuk memberikan perhatian, memberikana kasih sayang. Nge-date seminggu sekali untuk berduaan dalam suana romantis, makam malam, nonton bisokop, ke toko buku atau ke tempat wisata berdua.
Ya, kuncinya KOMUNIKASI
BERPACARAN DENGAN PELANGGAN
Anda, sebagai pemasar tentu ingin menjaga pelanggan sehingga mereka menjadi pelanggan yang loyal, beli lagi dan lagi. Â Sampai pada suatu saat mereka secara sukarela menceritakan kebaikan produk atau layanan Anda kepada orang lain, tanpa diminta. Hubungan dengan pelanggan bisa berlangsung terus menerus, bahkan hubungannya semakin kuat. Hubungan yang kuat menjadi syarat untuk tetap berbisnis dengan Anda.
BAGAIMANA MEMPERLAKUKAN PELANGGAN SEBAGAIMANA SEORANG PACAR?
1. Terus berkomunikasi
Langkah pertama dalam menjaga hubungan dengan pelanggan adalah berkomunikasi. Berkomunikasi untuk memberikan perhatian, untuk menyampaikan informasi, untuk menanyakan kabar, untuk menyampaikan program. Intinya jangan putus hubungan dengan pelanggan, secara rutin atau secara periodik, hubungi pelanggan Anda. Apakah seminggu sekali, sebulan sekali, atau dua bulan sekali? Masing-masing pelanggan berbeda, Anda tinggal menyesuaikan. Semakin tidak penting pelanggan, misal belanja kecil dan jarang, maka tidak perlu juga Anda keluar effort untuk menghubunginya terlalu sering.
Sebaliknya, tanpa ada komunikasi "yang memadai" mustahil bisa mempertahankan sebuah hububungan.