Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanya 'Agamamu Apa?' & Langkanya Timbang Rasa

9 Oktober 2022   08:23 Diperbarui: 12 November 2022   21:55 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: PEW Research Center.org

Ketiga, tidak ada konsekuensi apa-apa untuk yang ditanya

Saat ditanya, "agamamu apa?" pada situasi yang normal seorang tertanya akan bertanya dalam hatinya: apa konsekuensi dari jawabanku?

Minimal ada dua macam konsekuensi atau dampak yang senormalnya oleh seorang tertanya.

Pertama: kalau sang tertanya menjawab bahwa "Agamaku adalah X" maka publik akan menyoroti tingkah laku, tutur kata, perbuatan si tertanya sebagai seorang penganut agama X.

Bagi seorang yang menjalankan hidup keagamaan dalam konteks hidup keimanan, tentu hal ini berarti tanggung jawab yang teramat besar: bagaimana bersikap atau bertindak maupun bertutur kata sebagai penganut agama X?

Pemikiran akan besarnya tanggung jawab tak akan terjadi saat sang tertanya tidak memaknai kehidupan beragamanya sebagai kehidupan beriman.

Konsekuensi kedua adalah dampak terkait karir, masa depan, relasi sosial dan lain-lain.

Jawaban "agamaku X" bisa menurunkan apresiasi dari pendengar yang beragama lain. Bagi seorang pesohor atau tokoh publik hal ini besar pengaruhnya. 

Bagi orang biasa sekalipun yang hidup di alam yang belum sepenuhnya bebas dari diskriminasi, wajar bagi seorang tertanya untuk kuatir akan dampak jawabannya bagi karirnya, pendidikannya atau sekedar relasi sosialnya.

***

Di negara Pancasila, kehidupan di peradaban yang semakin maju seharusnya diikuti pula dengan kehidupan keimanan yang semakin berkembang. Tanpa mengesampingkan segala tanda, simbol, maupun kegiatan keagamaan yang terlihat, kehidupan beragama harusnya semakin berpusat pada keimanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun