Poppy tidak tahu apa olah raga mas Eddy. Selama mereka menikah mas Eddy tidak olah raga. Paling jalan kaki sedikit keliling komplek, atau ikut cabor gaple atau karambol dalam rangka Tujuhbelasan.
Apa hobi mas Eddy? Tidak jelas juga.Â
Kapan mas Eddy berkeringat karena menyalurkan hobinya? Entah.
Akhirnya Poppy berdiri meninggalkan kamar.
"Pagi maaa..." seru kompak dua putra kembar mereka Doddy dan Teddy yang berumur 6 tahun yang tengah menghabiskan sarapan mereka sambil ngobrol.
"Pagi semuaaa," balas Poppy tersenyum melihat kedua anaknya di ruang makan.
Nasi goreng, telur dadar, tomat dan timun dipotong-potong. Sepiring perkedel jagung juga terhidang di meja.
"Mama masukin cucian dulu ya" kata Poppy sambil beringsut ke ruang belakang.
Memilah-milah pakaian warna putih di ember untuk dimasukkan ke mesin, tangan Poppy terhenti pada sehelai kaos oblong putih basah kuyup.
Bau keringat dan bau minyak goreng. Tepatnya bau nasi goreng dan perkedel jagung.
"Hah.. eureka! Ini dia hobi yang membuat suamiku berkeringat!" seru Poppy girang dalam hati.Â