Bram Titaley dan Tjaak Pattiwael, yang tidak muda lagi dilaporkan memperkuat Maluku bersama Kalati, J. Anakotta, Simauw, dan penjaga gawang Vossenaer dan kemungkinan besar pertandingan ini adalah salah satu pertandingan terakhir yang dimainkan Bram Titaley alias Bram Atjeh sang Buaya Keroncong.
Sayang bahwa tidak ada dokumentasi foto atau filem yang merekam aksi Bram Titaley aka Bram Atjeh di lapangan sepak bola sebagai sayap kanan.
Sebaliknya, kita masih memiliki puluhan tembang keroncong yang dibawakan Bram Atjeh yang kini diabadikan di pelbagai media digital, mulai dari Als de Orchideen Bloeien (Bunga Anggrek) karya R. Soetedja Purwodibroto, Sapa Suru Datang Jakarta, Di Bawah Sinar Bulan Purnama, Kota Ambon, Kr Selabintana, Kr Telomoyo sampai Kr. Pasar Gambir.
Warisan suaranya yang merdu indah membawakan lagu-lagu itulah yang jadi satu-satunya cara kita mengenang uniknya seorang Bram Atjeh.
Baca juga:
Sam Saimoen Bariton Sejati Indonesia yang Riwayatnya Tak Terdokumentasi
Ini Tiga Manfaat Mendengar Keroncong!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H