Akhirnya, misteri kedua terkait hidangan stoop makaroni.
Prinsipnya stoop makaroni adalah sup yang berisi makaroni dan suwiran daging ayam. Kuah kaldunya berwarna putih krim kekuningan karena perpaduan susu UHT dan kuning telur. Rasanya sungguh sedap karena merupakan kombinasi kuah kaldu ayam, rajangan bawang bombai yang digongseng, mentega dan bumbu dasar sup seperti lada, garam dan pala.
Dari mana asal usul kata stoop?
Kata stoop sendiri tidak ada artinya dalam bahasa Belanda.Â
Varian dari nama masakan ini yang saya cukup sering dengar adalah stup makaroni. Tapi kata stup juga tidak ada dalam kosa kata bahasa Belanda. Yang ada adalah kata stoep (dibaca stup), yang artinya adalah bahu jalan atau trotoar. Dengan demikian tidak mungkin stoop berasal dari kata stoep.
Yang agak mendekati kata stoop adalah kata stoof (kata dasar: stoven) atau lengkapnya stoofpot atau gestoofde yang secara kasar adalah suatu teknik memasak atau merebus bahan makanan dalam air atau kuah kaldu, dengan api kecil atau sedang dalam waktu lama.Â
Contoh hidangan Indonesia dengan teknik stoofpot atau stew dalam bahasa Inggris adalah rendang, semur, gulai. Yang jelas bahan-bahan seperti daging atau ikan terendam dalam saus atau kuah yang cenderung kental.
Hal ini tetap membingungkan, karena dua hal.
Pertama, stoop makaroni yang berbahan dasar makaroni, tidak mungkin dimasak berlama-lama. Memasak makaroni terlalu lama jelas akan membuat makaroni menjadi lembek atau lidreg dalam bahasa Jawa.
Kedua, kuah dari stoop makaroni sendiri, walau tidak berwarna bening, cenderung encer.
Dua hal itu pantas membuat kita mempertanyakan jika kata stoop memang berasal dari kata stoofpot.