Dan dua hal yang tidak berubah dari dulu hingga sekarang...Â
Pertama, baboe pada jaman kolonial mungkin secara etimologis pada awalnya memiliki arti  yang sama dengan para suster atau babysitter yang pada jaman kini sangat lazim mengasuh anak-anak kecil keluarga-keluarga muda terutama di daerah urban. Bagaimana kita memperlakukan para suster atau babysitter atau asisten rumah tangga lainnya di masa sekarang adalah yang menentukan apakah kita lebih manusiawi daripada para toean dan njonjah Belanda di masa penjajahan.Â
Di jaman kolonial, dikenal suatu praktek minimal pemberian voorschot gaji alias gaji yang dibayarkan di muka oleh para majikan, toewan dan njonja Belanda agar para baboe dan asisten lainnya bisa merayakan Lebaran. Itu praktek minimal. Penelurusan koran-koran lama pada masa penjajahan juga mengungkap adanya bonus 1 bulan gaji menjelang lebaran yang mirip THR di masa kini.Â
Kedua, menjelang lebaran, kepusingan pun sama. Ditinggal suster, babysitter, atau asisten lainnya bisa membuat kita yang menggunakan jasa mereka tetap terharu biru seperti yang dialami para ndoro Belanda puluhan tahun atau seabad yang lalu.Â
Sudah mendapat suster atau babysitter invalan*?
Selamat menyambut akhir Ramadhan dan menyambut Idul Fitri!
*te invallen: menggantikan seseorang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H