Tahun 1952 menjadi salah satu tahun puncak prestasi menyanyi Sam Saimun. Di tahun tersebut, mewakili Surakarta di Schouwburg (Gedung Kesenian) Jakarta, Sam Saimun merebut gelar juara pertama untuk kategori penyanyi pria untuk lagu keroncong di atas Samsidi yang meraih juara dua. Selain kategori keroncong, Sam Samiun juga menyabet gelar juara dua kategori penyanyi pria untuk lagu langgam di bawah Ping Astono (Jakarta) (Java Bode, 15 September 1952).
Di tahun berikutnya, Sam Saimun yang mewakili Bandung diberitakan de Locomotief (14 September 1953) berhasil menjadi bintang radio 1953 untuk penyanyi pria sementara Ade Ticoalu meraih gelar bintang radio untuk penyanyi perempuan.
Di tahun 1954, Sam Saimun, kali ini mewakili Jakarta, Â kembali meraih gelar bintang radio pria mengalahkan Andy Mulja (Surabaya) dan Pranadja (Yogyakarta) sementara Ade Ticoalu berhasil meraih gelar bintang radio perempuan. (Preangerbode, 14 September 1954).
Tahun 1955 Sam Saimun merebut gelar bintang radio pria untuk kategori seriosa sementara Dien Jacobus meraih gelar kateogori yang sama untuk penyanyi perempuan (Java Bode, 30 Agustus 1955).
Sam Saimun bukan hanya terkenal di Indonesia. Sebagai penyanyi langgam (Melayu), pop, dan keroncong, Sam Saimun juga memiliki banyak penggemar di Singapura dan Malaysia. Pada bulan Juli 1951 tercatat Sam Saimun melakukan tur dan lawatan ke Singapura bersama kuartet Nick Mamahit (Nieuwe Courrant, 17 Juli 1951).Â
Berita Harian Singapura (28 Juli 1968) mengungkapkan dua lawatan Sam Saimun ke Malaysia, pada tahun 1958 bersama Orkes Radio Indonesia, sebelum masa konfrontasi Indonesia-Malaysia, lalu pada Juli 1968 bersama 45 artis dari pasukan Siliwangi.Â
The Straits Times 7 Mei 1959 memuat suatu iklan pertunjukan "The All-Star Indonesian Variety Show" selama 4 malam 9-12 Mei 1959 di Odeon di distrik Katong, Singapura. Pertujukan yang diproduseri Usmar Ismail itu menampilkan Sam Saimun bersama bintang-bintang besar Indonesia lainnya saat itu: Bing Slamet, Chitra Dewi, Roosilawati, Fifi Young, Aminah Tjendrakaseh, Baby Huwae, Gaby Mambo, Hamid Arif, Bambang Irwan dan lain-lain.
Berita Harian 22 Oktober 1970Â mencatat pertunjukan Sam Saimun di Pulau Penang, Malaysia pada 27-28 Oktober 1970 bersama 130 artis Taiwan dan Singapura.
Tidak banyak catatan yang bisa ditemukan tentang apa yang dilakukan Sam Saimun selama dekade 60-an. Tidak ada catatan yang runut juga yang bisa ditemukan di Internet terkait tahun-tahun penerbitan album-albumnya.
Sam Saimun, sang jawara pencarian bakat pertama di Republik Indonesia dan sang bariton sejati menutup usia di Rumah Sakit Angkatan Laut di Jakarta nyaris 50 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 3 April 1972 (Berita Harian, Singapura 4 April 1972) . Sam Saimun berpulang meninggalkan seorang istri dan tiga anak.