Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Sam Saimun, Bariton Sejati Indonesia yang Riwayatnya Tak Terdokumentasi

20 Maret 2022   20:36 Diperbarui: 5 Juni 2022   16:16 6984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sam Saimun, Bariton Sejati Indonesia yang Riwayatnya Tak Terdokumentasi (Sam Saimun (tengah), Toto Mudjiharto (kiri), Bing Slamet (kanan), foto: VoA)

Tanpa ada Sam Saimun, mungkin Indonesia tidak akan mengenal Bing Slamet seperti yang kita tahu, bahkan bentuk musik pop, keroncong dan musik Indonesia pada umumnya mungkin tidak akan sama seperti yang sekarang ada.

Siapa Sam Saimun dan bagaimana jalan hidupnya?

Menurut Berita Harian Singapura (9 Juli 1963), Sam Saimun lahir tahun 1924 atau 1925 di Bandung. Selama masa pendudukan Jepang, Sam Saimun mencoba peruntungan sebagai penyanyi keroncong maupun lagu-lagu hiburan bersama Orkes Studio Bandung yang dipimpin E. Sambajon.

Menurut artikel tersebut selama perang revolusi setelah Indonesia merdeka, Sam Saimun meneruskan kegemarannya menyanyi dan ia mencari nafkah dengan menjadi penyiar radio Studio Tasikmalaya.

Setelah perang berakhir Sam Saimun tercatat sebagai vokalis bariton utama orkes Cosmopolitain pimpinan Jos Cleber. Cleber sendiri bukanlah seorang arranger atau konduktor sembarangan. Menurut Historia (2018) Jos Cleber diminta oleh pimpinan RRI saat itu, Jusuf Ronodipuro, kemudian oleh Presiden Soekarno untuk membuat aransemen Indonesia Raya untuk orkes filarmoni yang hasilnya kita pakai sampai hari ini.

Pada awal Maret 1950, orkes ini mengadakan pertujukan di Gedung Schouwburg (Gedung Kesenian) Jakarta yang disiarkan oleh Radio Republik Indonesia Serikat di mana Sam Saimun menyanyikan lagu pop "Lazy Bones" (Indische Courant voor Nederland, 11 Maret 1950).

Orkes Cosmopolitain mengadakan pertunjukan di gedung Societeit Concordia (Gedung Merdeka) di kota Bandung di bulan April 1950. Bersama soprano perempuan, Loeki Goesal, Sam Saimun adalah vokalis utama bersuara bariton pada lawatan tersebut (De Locomotief, 13 April 1950).

Pada 10-12 Agustus 1950 Orkes Cosmopolitain dan Orkes Studio Djakarta menggelar pertunjukan "Djaja Widjaja" di Gedung Deca Theatre atau Gedung Pertemuan Umum di Jakarta di mana Sam Saimun tampil sebagai salah satu solis bersama Loeki Gosal, Sal Saulius, Abdulgani dan Sumadi dengan didukung Koor Saroha pimpinan Bonar Sitompul (Java Bode, 2 Agustus 1950).

Sam Saimun juga tampil di Gedung Merdeka Utara pada akhir Januari 1951 pada suatu pementasan bersama Orkes Studio Djakarta yang dihadiri Menteri Kehakiman M.A. Pellaupessy. Juga tampil di acara itu kelompok musik irama lautan Teduh, Rame Dendang, irama keroncong Sriwidjaja, irama gambus Alwardah, grup musik the Raindrops dan vokalis Nila Kesuma (De Nieuwsgierig, 1 Februari 1951).

Selama dekade tahun 50-an, Sam Saimun secara teratur mengisi berbagai acara musik yang disiarkan oleh Radio Republik Indonesia maupun Radio Aetherklanken Jakarta dan Bandung. Selain tampil bersama Orkes Cosmopolitain, Orkes Studio Djakarta, Sam Saimun juga kerap tampil sendiri maupun bergabung dengan grup pemusik lainnya seperti kwartet Harry Gaarenstroom, maupun bersama trionya sendiri "Trio Sam Saimun".

Sebuah ulasan pada harian Nieuwsgierig 13 September 1952 tentang berdirinya perusahaan rekaman Indonesian Music Company "Irama Ltd." di Cikini, Jakarta pada tahun 1951 menempatkan Sam Saimun di dalam toplisjt, daftar para penyanyi handal lagu-lagu moderen perusahaan rekaman tersebut bersama Bing Slamet, Nien, Ratna (Judy) dan Herijati, di luar para pemusik pendukung yang terdiri dari pianis Nick Mamahit, saksofonis dan gitaris Dick Abeil, penabuh drum Max van Dalm dan pemain bas van der Capellen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun