Hidup manusia pada hakekatnya adalah proses perjuangan yang terus menerus. Berhasil atau gagal, menang atau kalah adalah ujung dari proses.Â
Beticos berbeda dengan fans klub-klub pada umumnya yang mengharap kemenangan demi kemenangan sebagai pelampiasan atau hiburan hidup.
Fans Betis memilih timnya sebagai kenyataan hidup manusia yang bergumul dengan perjuangan. Kenyataan bahwa Real Betis adalah bukan klub menangan adalah suatu hal yang membahagiakan.
Real Betis adalah senyatanya jatuh bangun hidup manusia, yang kadangkala lebih banyak kalahnya daripada menangnyaÂ
Fans tipe 'menye-menye' akan berharap timnya selalu menang. Sementara Beticos menyadari apa yang dikatakan Nietzsche (1879, Menschliches, Allzumenschliches) bahwa:
 "dia (dewa Zeus) memberikan ‘harapan’ bagi manusia. Harapan pada dasarnya adalah hal terburuk dari segala hal yang jahat karena ‘harapan’ memperpanjang penderitaan.
Terakhir, los Beticos tetap bisa tertawa di atas kekalahan demi kekalahan
Secara karikatural, penduduk kota Sevilla di Andalusia, Spanyol Selatan, terkenal dengan sifat mereka yang suka humor dan cenderung penuh kekonyolan (cachondeo).
Anehnya tim Sevilla FC yang penuh gelar juara, sistematik, serius, dan metodologis, seakan menjauh dari kesan itu.
Kesan konyol, simpatik justru erat melekat pada Real Betis yang jarang menang namun pada tahun 2018 (ABC Sevilla, Statista) berada pada peringkat ke-4 klub yang paling dicintai warga Spanyol di bawah Real Madrid, Atletico Madrid dan Barcelona. Sevilla FC sendiri hanya berada di petingkat ke-7.
Joaquin Sanchez, el capi alias kapten tim Real Betis yang berusia nyaris 41 tahun adalah legenda hidup yang sampai saat ini masih bermain dan terkenal dengan lawakan-lawakan dan tebakan-tebakan maupun tarian-tarian konyolnya yang tak hentinya ditayangkan di akun Instagram-nya.