Pertama, bisa us time dan me time bersama istri.
Lho iya dong. Me time buat bapak-bapak tidak selalu harus berarti main golf, sepeda-lipetan, atau sekedar main hape WA-an gak jelas.Â
Nonton drakor bersama istri jelas bisa jadi alternatif. Mungkin mulai dari her time (buat istri), lalu menjadi us time dan me time saat sudah mulai ketemu enaknya.
Kedua, bisa ada bahan obrolan dengan istri
Jaman ini tidak heran kalau pasangan suami istri di meja makan baik di rumah sendiri maupun di restoran penyetan, duduk berdua tapi sama sama sibuk dengan hapenya masing-masing.
Coba kalau Anda para bapak-bapak nonton drakor, kan bisa ada obrolan semacam:
"Ma..Mama mau nggak aku beliin tas yang kayak dipake Shin-Min Ah?"Â atau
"Pah, papah mbok ya sisiran biar gantengan dikit kayak Lee-Seung Gi" kata Mama tersipu malu.
Gimana? Asyik kan? Asyik kan?
Ketiga belajar bahasa dan budaya Korea (Selatan) sebagai upaya memerangi kepikunan
Menurut Pak Tjiptadinata, kepikunan harus dilawan dengan terus membuat otak berputar. Nah, buat bapak-bapak belajar bahasa dan budaya Korea jelas lebih penting ketimbang belajar bahasa Jaksel.Â