"Aku kudu piye mas Brok? Istriku itu dibantuin banyak ngomel banyak, dibantuin sedikit ngomel dikit, nggak dibantuin ngomel juga!"
Memang menjadi kekecewaan bagi para bapak-bapak muda bahwa ternyata hidup perkawinan tidak seindah di iklan-iklan.Â
Pagi hari yang cerah di mana sang bapak yang rapih berdasi duduk tersenyum di meja makan dengan koran di satu tangan dan secangkir kopi di tangan lainnya sementara anak-anak yang manis siap menyantap hidangan di meja dengan ibu yang berdiri tersenyum sumringah dengan celemek melekat di badan a la drama Kroya ternyata hanya khayalan.
Adegan bapak moco koran sarungan, ibu belonjo dasteran seperti di lagu Mendung Tanpo Udan ternyata hanya impian.
Istri yang nagging alias nyap-nyap dan ngomel-ngomel lalu ngambek dan mencuekin suami adalah gambaran yang lebih riil. Tidak jarang hal ini berlanjut ke tindakan ngambek berhari-hari alias silent treatment ataupun penghadiahan bahu dingin (cold shoulder) dari istri ke suami. Kesimpulannya, toxic relationship alias semrawut.
Ada tiga trik dan tips dari saya untuk mencegah kesemrawutan ini terjadi di antara pasangan muda.
Pertama, untuk para pahmud (papah muda): jangan ikutan ngambek, jangan putus asa, belajarlah tanpa henti ikut menangani urusan-urusan rumah tangga!
Kalau istrimu nyap-nyap atau ngambek, gara-gara kamu salah dalam melakukan suatu hal terkait urusan-urusan rumah, terimalah, bersabarlah.
Cintailah istrimu sebagai manusia yang bisa lelah, karena dia bukan Superwoman, Wonder Woman apalagi Gal Gadot (#halah..). Yang terpenting, lakukanlah hal terbaik agar ia tidak lelah lagi.
Salah satu hal terbaik adalah memperbaiki diri dengan cara belajar untuk bisa ikut dalam menangani urusan-urusan rumah tangga dengan lebih baik.
Di awal pernikahan kamu harus belajar di mana menaruh handuk, bagaimana menggunakan WC atau kamar mandi agar tetap bersih dan rapi, di mana meletakan sepatu, dan lainnya.