Gembar-gembor bahwa herd immunity akan atau hampir tercapai dengan vaksinasi tentu akan menambah jumlah orang yang abai akan segala strategi prokes, yang jelas-jelas berpotensi menaikan kembali angka penularan.
Akhirnya, vaksinasi memang senjata pamungkas kita memerangi pandemi COVID-19. Namun demikian ada baiknya kalau kita tidak bermimpi bahwa vaksinasi yang gencar akan otomatis mengikis pandemi begitu saja lewat terciptanya herd immunity dalam waktu dekat.
Daya tular (contagiousness) virus COVID-19 yang sangat kuat jelas menuntut penerapan prokes dan pembatasan mobilitas dalam masa yang masih akan sangat panjang. Dengan kata lain, pandemi kali ini memang menuntut suatu perubahan permanen dalam cara berpikir dan sikap dalam menjalani hidup sehari-hari.
Tanpa adanya perubahan permanen itu yang akan terjadi hanyalah panic-and-forget. Panik dan lupa, yaitu saat segala kepanikan dan penderitaan kita yang sudah berlangsung setahun lebih ini hanya akan kita lupakan begitu saja. Pandemi berikut akan datang dan kita hadapi dengan kepanikan yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H