Taktik pemecah peloton di perdagangan saham
Di dunia saham, "peloton para pebalap sepeda" menggambarkan harga saham pada kondisi seimbang, yaitu saat harga relatif stabil juga volume perdagangan.
Serangan para pemecah peloton dapat dikenali dari dua hal.
Pertama, serangan terjadi bersamaan dengan merebaknya suatu isu atau berita. Misalnya saham-saham produsen obat (KLBF, KAEF, PEHA, IRRA,...) naik saat angka COVID-19 diberitakan melonjak, saham-saham bank bank kecil (BABP, BBHI,BNBA, INPC,...) naik tajam saat isu digitalisasi bank menguat dan lain-lain isu.
Kedua, serangan terjadi saat volume perdagangan suatu saham meningkat secara tidak wajar dalam waktu yang sangat singkat.
Seperti dalam balap sepeda, bandar pun beroperasi dalam tim. Ada pemain-pemain saham dari tim bandar yang bertugas untuk menjadi pemecah peloton yaitu dengan cara memulai atau menginisiasi membeli saham dalam jumlah besar di harga-harga yang tinggi.
Para pemain saham yang naif akan terpancing ikut-ikutan membeli saham dengan harga tinggi,karena percaya bahwa harga akan terus naik. Yang kadangkala terjadi adalah bahwa efek naiknya saham bergerak seperti bola salju yang nilainya makin tinggi. Mereka yang menaikan harga bukan lagi pemain dari tim bandae melainkan para pemain saham yang naif.
Pada saat harga saham di awang-awang seperti inilah para pemain saham dari tim bandar akan serempak menjual sahamnya alias profit taking. Para pemain bandar ini sudah mengoleksi saham pada jauh hari sebelumnya pada harga sangat rendah sehingga keuntungan yang diperoleh sangat gila-gilaan.
Penjualan saham dalam jumlah besar tentu akan membuat harga jatuh alias amblas dalam kecepatan supersonik alias lebih dari 6% per hari seperti dibatasi oleh otoritas bursa. Para pemain naif akan kesulitan menjual sahamnya dan akhirnya hanya mampu mendapati portofolio yang merah karena kerugian yang besar.
Bagaimana memanfaatkan taktik bandar?
Dari hasil pengamatan saya ada beberapa cara untuk bermain saham dengan memanfaatkan taktik bandar di atas.