Kebanyakan dari staf lokal direkrut di negara tempat KBRI berada dan ada sebagian kecil juga yang direkrut oleh Kemlu di Jakarta untuk ditempatkan di KBRI di berbagai penjuru dunia.Â
Mereka yang direkrut di negara setempat pada umumnya adalah WNI yang telah lama menetap di negara di mana KBRI itu berada, misalnya mereka yang menikah dengan warga negara setempat, anak dari keluarga-keluarga WNI yang telah lama bermukim di sana, atau WNI yang memang telah lama merantau di negara tersebut.Â
Pasukan Komando tapi 'Tidak Elit'
Pak Mulyanto dan Pak Jerry sendiri adalah staf lokal yang direkrut dan diberangkatkan dari Jakarta di awal tahun 80-an.Â
Berbeda dengan para diplomat atau ASN dari Kementerian Luar Negeri yang umumnya hanya menguasai bahasa Inggris, seperti staf lokal yang lainnya, Pak Mulyanto dan Pak Jerry sangat menguasai bahasa negara Eropa (non-Inggris) yang bersangkutan dengan fasih dan juga mengerti seluk beluk hukum, peraturan dan budaya masyarakat di negara tersebut.
Maka tidak heran bahwa staf lokal adalah mereka yang pertama kali diterjunkan ke lapangan oleh KBRIÂ untuk mengurus berbagai persoalan darurat yang berhubungan dengan hukum, peraturan maupun dalam kaitan dengan hubungan dengan instansi di negara-negara tempat KBRI berada.
Membantu warga negara Indonesia yang tinggal di negara asing yang mengalami masalah hukum seperti yang dilakukan pak Mulyanto di tengah malam di kantor polisi sektor lokal hanyalah sebagian kecil dari yang dilakukan staf lokal.Â
Masalah WNI yang mengalami kecelakaan atau yang sakit, meninggal mendadak, turis WNI yang mengalami musibah penjambretan maupun pencopetan adalah kegiatan rutin sehari-hari.Â
Penguasaan bahasa lokal maupun pengetahuan akan hukum dan peraturan setempat adalah senjata utama yang sangat diandalkan dari para staf lokal.
Di luar hal-hal yang bersifat insidental, staf lokal KBRI juga adalah ujung tombak dalam berbagai kegiatan dan misi diplomasi KBRI. Pertemuan antara diplomat atau pejabat Indonesia dengan pejabat negara setempat maupun penyelenggaraan suatu acara seperti pameran atau pagelaran budaya tentu memerlukan pesiapan. Mengetahui siapa yang harus dihubungi, mengerti bagaimana protokoler dan prosedur penyelenggaraan acara, menyewa dan mempersiapkan gedung acara, memastikan koordinasi kelancaran acara dengan pemda maupun keamanaan acara dengan pihak kepolisian setempat merupakan tugas para staf lokal KBRI.Â
Ibarat suatu operasi militer, bisa diibaratkan staf lokal adalah pasukan komando yang diterjunkan pertama kali ke medan pertempuran untuk membuka jalan dan mengamankan area sekaligus memastikan segala hal berjalan dengan lancar.