"Oh begitu ya?"Â kata saya mangut-mangut seperti lele.Â
"Etapi apa hubungannya teori entropi dengan anak-anak yang malas beres-beres seperti kamu?"Â tanya saya penasaran.
"Lho Bapak ini gimana kok nggak ngerti sih?" balas anak saya heran.
"Manusia pun, berevolusi menurut teori entropi, Pak. Kalau teori fisika ini diterapkan maka dari homo sapiens pertama, manusia juga menuju ke arah titik keseimbangannya yaitu ketidakteraturan, " lanjutnya mulai menjelaskan lagi.
"Jadi sesuai teori entropi, Adam dan Hawa dan teman-teman mereka manusia pertama, adalah manusia-manusia yang hidupnya paling teratur. Semakin jaman moderen, manusia semakin tidak teratur. Maka wajar kalau simbah dan eyang lebih teratur dari Bapak dan Ibuk. Bapak dan Ibuk juga lebih teratur dari aku dan kakak."
"Jadi intinya, percuma aja Bapak nyuruh kakak dan aku beres-beres karena kami memang ditakdirkan untuk lebih berantakan dari Ibuk dan Bapak."
"Jangan salahin aku ya Pak, salahin aja teori entropi... "
Sejenak dua jenak, saya pun terdiam. Kenapa belajar fisika hasilnya malah jadi pintar ngeyel?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H