Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Kolonial 15: Coup d'Etat, Complot Vs Begal Partai

7 Maret 2021   12:27 Diperbarui: 7 Maret 2021   20:16 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi coup d'etat (sumber: cartoonstock)

Istilah begal partai yang dimaksud para politikus tersebut adalah pengambilalihan kekuasaan suatu partai dengan cara paksa. Istilah ini jelas memenuhi unsur-unsur dalam definisi complot atau komplotan, yaitu rancangan rahasia, persekongkolan, mufakat antara beberapa orang. Pengambilan kekuasaan secara paksa juga masuk dalam definisi kudeta atau coup d'etat.

Yang menarik untuk dikaji selanjutnya adalah komoditas atau obyek pembegalan. Secara konvensional obyek pembegalan adalah harta benda yang beberapa tahun terakhir mengerucut menjadi spesifik yaitu sepeda motor. 

Pergeseran atau diversifikasi(?) komoditas pembegalan juga bergeser belakangan ini hingga juga meliputi anggota tubuh manusia terutama perempuan yaitu (maaf) payudara dan pantat.

Harus dipertanyakan sekarang : apa saja kesamaan antara kekuasaan atau pemerintahan suatu partai, sepeda motor, (maaf sekali lagi) payudara, dan pantat, sehingga hal-hal itu bisa dibegal?

- menunggu nasi tanak, Jakarta 7 Maret 2021 -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun