Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Komentar "Dicuekin", Pantaskah Merana?

19 Januari 2016   06:08 Diperbarui: 19 Januari 2016   06:38 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama: karena kalimat tanya di judul artikel ini mengandung kesalahan gramatika.

Subyek (S) di kalimat utama adalah kata 'komentar'. Anak kalimat 'pantaskah merana' tidak menyertakan subyek, yang berarti subyeknya adalah tetap 'komentar'. 'Komentar' tidak bisa merana. Yang bisa merana adalah Kita, para Kompasianer.

Kedua: jika kalimat diperbaiki maka akan menjadi: Komentar "Dicuekin", Pantaskah Kita Merana?

Jawabannya tetap saja: TIDAK.

Mengapa? Karena kita tidak pantas merana karena komentar kita 'dicuekin'. Kita hanya pantas merana karena judi (halaah...)

Akhirnya, jika ada Kompasianer yang marah-marah lalu bertanya, "Ini maksudnya apa sih bikin bikin tulisan kayak gini, sudah kangen sama clurit? mau cari gara-gara?"

Saya hanya akan menjawab, "Nggak Om, saya nggak cari gara-gara. Cuma cari sesuap NT atau seraup HL...."

- Sekian - the End - Fin -

(Selamat Ulang Tahun Koplak Yo Band!!!!!!!!!!!! )

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun