[caption caption="Krontjong de toegoe - Jacobus Quiko (http://riq7000.blogspot.be/)"]
2. Mendengar keroncong membuat kita tambah cinta tanah air
Meskipun tergolong “musik serapan” di awal abad ke-20 musik keroncong diam-diam justru menjadi alat perjuangan bangsa Indonesia. Pemusik dan seniman almarhum Mbah Gesang misalnya banyak mengangkat tema perjuangan ke dalam music keroncong.
Di lagu keroncong berbahasa Jawa “Dongengan” misalnya secara halus dan penuh kesantunan Beliau menceritakan bagaimana penduduk-penduduk kota besar melakukan hijrah ke desa-desa di masa revolusi kemerdekaan yang diwarnai dengan perang gerilya di negeri kita. Di desa para penduduk kota diterima dengan penuh ketulusan oleh orang desa. Pertanyaan yang cukup menohok disampaikan Mbah Gesang: apa balasan orang kota di kemudian hari (setelah merdeka) kepada saudara-saudara di desa?
[caption caption="Bram Atjeh - masohisemarang.blogspot.com"]
Mendalammm lembah curam
Di sela gunung yang meninggi
Suatu pemandangan
Tanah airku Indonesia
Elok adil
Sungai-sungai mengalir…
3. Mendengar keroncong membuat hati adem
Yah ini manfaat yang cukup subyektif.
Tapi terus terang. Cobalah Anda baca-baca artikel-artikel di Kompasiana sejak hampir sebulan yang lalu. Terombang-ambing? Kesal, merasa kecolongan, merasa ketipu? Lihat kawan jadi lawan..lihat lawan jadi kawan (*eh...).. Esmosi, merasa sumpek? Nafas sesak? Tenggorakan gatal? Buang air besar tidak lancar?
Obatnya? Gampang… dengar keroncong.
Keroncong yang mana? Ya terserah.. Keroncong kemayoran, keroncong moritzku, atau mungkin musik keroncong sederhana nan damai dan tenang yang dimainkan oleh teman-teman di penghujung utara Indonesia di Pulau Kawaluso?