Contoh 1 :
“Mas Kas, tabletku aipedku tadi ada di mana ya ?”, kata kawan saya Mbak Dessy (bukan nama sebenarnya) kepada Kasino (juga bukan nama sebenarnya) suaminya yang kebetulan duduk di sebelah saya di suatu acara kumpul-kumpul.
"Tablet ada di tas ranselku tuh mah. Tuh tasnya di dekat pintu", jawab Mas Kasino sambil terus duduk santai.
Tiba-tiba seorang teman lain yang usianya jauh lebih senior, sebut saja namanya Pak Jay (masih bukan nama sebenarnya) menimpali,
"Mas Kas, itu Mbak Dessy itu bukan cuman nanya. Tapi dia itu minta tolong tabletnya diambilin dari tas.. Gitu lhooo… ", kata Pak Jay sambil menyeruput teh manis suguhan.
"Ooo gitu… dari setadi bilang dong yang jelas..." kata Mas Kasino sambil berdiri lalu bergerak untuk mengambil tablet aiped istrinya.
Contoh 2 :
“Papah, beli tahu putih ya 4. Nanti malam kita masak mapo tahu. Dagg.”
Begitu isi pesan wasslapp dari istri Mas Panca (bukan nama sesungguhnya) saat akan pulang dari kantor. Dari kantor, Mas Panca pun melesat pulang tanpa lupa untuk mampir di supermarket langganan untuk membeli tahu putih empat biji sesuai pesanan sang istri.
Sampai di rumah.. Ting Tong..
“Mamaaaah aku pulaangg”, seru Mas Panca sambil mengendorkan dasi saat masuk ke rumah. Sang istri pun menyambut dengan girang dan ceria sebagaimana di iklan-iklan keluarga bahagia di tipi.