Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengintip Prosesi Semana Santa di Sevilla

2 April 2012   06:02 Diperbarui: 14 April 2022   04:33 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunda Maria yang Menangis 

Paso yang diarak, tidak hanya memperlihatkan episode-episode kisah sengsara Yesus. Maria, Ibunda Yesus mendapat tempat tersendiri dalam prosesi Semana Santa.

Nuestra Señora de la Esperanza (sumber: http://3.bp.blogspot.com

Dalam Injil, Maria selalu digambarkan sebagai Ibu yang selalu setia menyertai sang Anak, Yesus, dalam setiap peristiwa bahkan sampai wafatnya di kayu salib. 

Maria yang di Spanyol dipanggil sebagai La Virgen (Sang Perawan) atau Nuestra Señora (Bunda Kami), selalu dilukiskan sebagai sosok ibu yang tidak banyak bicara namun selalu merenungkan dan menyimpan segala peristiwa yang dialaminya di dalam hatinya. Dalam prosesi pekan Semana Santa, meditasi akan peran Maria Sang Bunda diwujudkan dalam bentuk patung Maria yang bersedih dan menangis seperti yang bisa dilihat pada perarakan Hermandad Sacramental de la Esperanza yang direkam penulis pada tautan di sini.


Saeta: Nyanyian Ratapan yang Menyayat Hati 

Yang tak kalah menarik adalah tradisi menyanyikan saeta, yang contoh syairnya dapat dilihat di awal tulisan ini. 

Saeta merupakan puisi duka atau ratapan yang dinyanyikan dengan nada dan cengkok flamenco. Umumnya saeta dinyanyikan oleh seorang ibu dari atas balkon apartemen. Rombongan paso akan berhenti di depan balkon untuk mendengarkan saeta yang dinyanyikan secara live dengan suara yang kuat tanpa microfon, megafon ataupun sound system lainnya. 

Sangat kuat pengaruh masa kekalifahan di Andalusia. Hal ini dapat didengar dari nada saeta yang mendayu yang mengingatkan pada lantunan azan yang merdu yang dapat dilihat pada rekaman video yang diambil penulis di bawah ini. Kata "por que" yang dilantunkan sang ibu penyanyi saeta dengan sangat panjang dan perlahan mempertanyakan "mengapa...": mengapa ya Tuhan kau rela disesah dan disabli disalib?  

Untuk teman-teman yang merayakannya:  Selamat berpekan suci dan mempersiapkan Paskah! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun