Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Inspiratif Tulip

23 April 2014   15:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:18 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_321035" align="aligncenter" width="530" caption="ratusan varian!"]

13981605372081301469
13981605372081301469
[/caption]

Pepatah mengatakan tiada perjumpaan tanpa perpisahaan. Tiada gading yang tak retak. (Halahhh)

Bagi saya pribadi (walau nama saya tetap Joko bukan Pribadi), mengunjungi taman bunga selalu memberi ide. Juga untuk anak-anak saya.

Setelah empat jam putar-puter, nglekar maupun ndlosoran, kami pun pulang. Saat keluar dari taman, seorang anak saya mengatakan,

"Pak saya tahu sekarang, kayaknya nanti kalau besar saya mau ambil sekolah bio engineering saja."

"Wah bagus itu! Memangnya kenapa Nak?", tanya saya.

"Ya nanti aku bisa mengembangkan selain tulip yang indah dan wangi juga tulip yang eetbaar, yang bisa dimakan", jawabnya antusias.

"Wah bener juga...", bathin saya yang memang mulai lapar karena hari sudah malam.

Alangkah indahnya kalau selain bisa dilihat, bunga-bunga tulip di Keukenhof ini bisa dimakan alias dicaplok...hap!

Jadi selain membayar tiket untuk lihat-lihat, para pengunjung juga bisa bayar tiket.... all you can eat...

*nggragas yo band

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun