Mohon tunggu...
Riyadijoko Prastiyo
Riyadijoko Prastiyo Mohon Tunggu... Penulis lepas -

Pemuda, Pembaca, Penulis, Pengamat Sejarah dan Penikmat Sastra. www.theriyadijoko.info theriyadijoko@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bob Sadino Lebih Hebat dari Negara

8 Mei 2016   08:27 Diperbarui: 24 Juli 2016   00:14 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bob-sadino-dimarahi-paspampres-gara-gara-bercelana-pendek-ke-istana

Dalam dialektika saya seputar kasus ini, saya teringat akan sosok Bob Sadino. Pria berkumis dan berambut putih dengan senyumnya yang khas. Dan, jangan lupa akan celana pendek yang selalu menjadi ciri khasnya. Sikapnya yang eksentrik dan anti terhadap paradigma tenaga ahli, banyak-sedikitnya berpengaruh kepada saya.

Pernah suatu hari, beliau dikira tukang sampah. Saya rasa, sebagian pembaca sudah pernah mendengar kisahnya. Kisah tentang seorang Ibu yang sedang bersama anaknya, menunggu panggilan interview di halaman gedung kantor mliknya. Si anak ditegur Om Bob, karena membuang sampah sembarangan, ketika beliau sedang membersihkan halaman taman. Si ibu menceramahi anaknya sambil menyindir Om Bob, yang dikiranya tukang sampah. Si ibu baru tahu bahwa Om Bob adalah presdir di kantor tersebut, setelah seseorang karyawan memanggil Om Bob untuk meninjau hasil lamaran. Si ibu akhirnya ditolak. Si anak diceramahi agar tidak menilai seseorang dari penampilannya, agar selalu menghormati orang lain, siapapun dia. Cerita ini penuh kontroversi, dianggap irrelevan oleh sebagian pihak, namun tetap menarik.

Tidak hanya di suatu kisah. Bob Sadino pun menuturkan, bahwa beliau pernah diusir oleh pihak keamanan di gedung DPR/MPR. “Saya dituntut memakai celana panjang kalau mau masuk ke gedung rakyat itu. Oke, saya mau bertanya. Lebih baik mana, celana pendek tapi dibeli dengan uang sendiri atau celana panjang tetapi dibayar dengan uang rakyat? Ha-ha-ha,” kata Om Bob. (Baca Juga)

Saya rasa, para pembaca sudah bisa menarik kesimpulan dan benang merah dalam tulisan ini. Bahwa siapa saja berhak mendapat pelayanan birokrasi, tanpa melihat penampilannya. Toh, bapak pendiri bangsa seperti Sukarno, Sjahrir, Tan Malaka, Amir Sjariffudin juga pernah berpenampilan santai dan non-formal di tengah acara kenegaraan. (Baca Juga)

Jika sikap alat-alat negara sebagai representatif negara masih terlalu birokratif, pandang bulu, dan intoleran terhadap hal sepele, maka jangan heran, jika Bob Sadino dan orang-orang sepertinya, jauh lebih hebat dari negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun