Mohon tunggu...
Joko Kuswanto
Joko Kuswanto Mohon Tunggu... Lainnya - pedagang kecil yang hobi menulis

konten yang berbau filsafat, kehidupan, ketuhanan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pintu Terakhir...

16 Mei 2023   05:37 Diperbarui: 16 Mei 2023   20:29 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sudah hampir dua minggu ibu tidak pulang..

pintu aku tutup , setelah kutengok keluar..memastikan ibu akan pulang..

sudah magrib...kusiapkan mukena,  bersiap shalat...biasanya ibu ku yang merapihkan lempitan..semua masih tidak tertata rapih..

kubuka keran dan kubasuh wajahku..berharap buyarkan bayang-bayang amarah ibu dan ayahku..

kuusap telingaku..agar terhapus denging bentakan dan makian.. ayah kepada ibuku...

pagi ini..kuputuskan untuk tidak pergi sekolah..asti memanggil menjemputku untuk pergi bersama..

aku keluar..dan kusambut dengan kata lirih..

"aku sakit.."..

asti sahabatku..tinggalnya dekat rumahku..temen dari kecil..dijulurkan tangannya kearah dahiku..

"iya kamu panas..sudah minum obat..?"

aku hanya mengangguk...

ya udah..aku pergi dulu..aku beri tahu ke bu guru..untuk minta ijin..

aku masuk mengambil sapu..kukibaskan taplak meja dari bekas abu rokok..asbak yang sudah penuh..aku singkirkan..

sambil menyapu kulewati ayah yang masih tidur...di kursi.. ada gelas bekas kopi.. disebelahnya, aku singkirkan semua ke dapur..

kusapu ruangan..dan kudengar benda yang tergesek, seperti pecahan plastik.. kuambil serpihan itu..ternyata bekas pecahan hp..yang dibanting ayahku..kemarin...

pulsa sudah habis...

kubaca lagi wa ibuku yang terakhir.." dede..ibu dirumah nenek ...dede dirumah dulu.. nanti ibu jemput"...

kulipat kedua tanganku menjadi bantal kepalaku..

" mengapa orang yang sudah saling mencintai masih bisa saling membenci.."

air mata menetes dari sudut kedua mataku..jatuh kearah telingaku dan yang sebelahnya jatuh membasahi anting ku...

aku hela napas..sambil membalikan  badanku..

aku ingin berteriak..sekencang kencangnya..tapi tidak bisa..kupukul pukul kasur..dengan teriakan tak bersuara...

" ya.Allah..kenapa aku harus dilahirkan...???"..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun