Mohon tunggu...
Joko Hariyono
Joko Hariyono Mohon Tunggu... -

Research Fellow @ University of Ulsan, South Korea

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Untuk Capres yang Tercinta: Usulan Cara Menyelesaikan Masalah Bangsa

2 Juli 2014   22:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:47 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompleksitas penyalahgunaan wewenang dan rendahnya kesadaran hukum, diakibatkan tidak terikatnya emosional seseorang dengan sesama warga Negara yang lain. Tumbuhnya kesadaran emosional Antara seseorang dengan lingkungannya dapat mengikis ego sentris dan sifat-sifat individualis sebagai akar keserakahan dan penyalahgunaan wewenang.

2. Menciptakan Daya Saing dengan Kompetisi Global

Emosi yang terikat dengan lingkungannya sebagaimana yang telah kami jelaskan di solusi pertama tidak hanya dama mengikis sifat individualis dan ego sektoral, namun disisi lain juga dapat menumbuhkan antusiasme untuk menciptakan value agar dapat bersaing dengan lingkungannya. Jika sebagian orang berusaha keras untuk berusaha menangkal masuknya kompetisi dari dampak globalisasi, ini disebabkan ego sektoral dan keinginan untuk mempertahankan kepentingannya agar tidak diambil alih oleh pihak lain. Sekuat apapun kita untuk menangkal dampak globalisasi sebenarnya tetap akan merugikan kita, karena informasi yang mengalir melalui internet bak air bah tidak mudah untuk dapat kita tangkal. Apa korelasinya? Informasi sebenarnya adalah potensi transaksi, kita tidak mungkin dapat menangkal transaksi perdagangan dari maupun ke luar negeri dengan membiarkan informasi dengan mudah diakses oleh warga negara.

Cara terbaik untuk tetap survive di persaingan global, adalah meningkatkan value kita dengan menciptakan daya saing. Baik potensi perdagangan, wisata, ilmu pengetahuan dan teknologi maupun budaya. Coba kita perhatikan, mengapa dinegar-negara maju mereka begitu welcome dengan hadirnya orang-orang asing yang masuk ke negaranya untuk studi, bekerja, ataupun berwisata? Karena hanya dengan memberikan pengalaman secara langsung kepada warga negaranya, yang memberikan pengalaman emosional untuk dapat berkompetisi secara global dengan Negara-negara lain.

Solusi yang kami tawarkan adalah perlunya menciptakan kesadaran bagi setiap WNI bahwa kita adalah bagian dari dunia. Tumbuhnya kesadaran global justru dapat meningkatkan rasa memiliki tanah air Indonesia secara mendalam. Jika sedang jalan-jalan di Korea, saya sering dikira orang dari Jepang, Vietnam, Thailand atau bahkan China, namun dengan rasa nasionalisme yang tinggi saya memperkenalkan diri bahwa saya adalah seorang WNI. Secara tidak sadar, perasaan untuk memperkenalkan potensi tanah air yang kita miliki jadi meningkat dan tumbuh, bahkan menjadikan diri kita sebagai Duta Bangsa yang ingin memperkenalkan apapun yang kita miliki untuk menarik warga Negara lain agar mengunjungi keindahan wilayah tanah air kita.

3. Continuous Improvement

Solusi yang ketiga, adalah penyempurna dua solusi sebelumnya, yaitu kesadaran untuk meningkatkan kemampuan diri secara terus menerus. Pakar ilmu syaraf (neuroscience) Richard Haier dari Universitas California dan Irvine serta Rex Jung dari Universitas New Mexico, Amerika Serikat, menemukan bahwa inteligensi atau kecerdasan yang sering dinyatakan dalam ukuran IQ tidak terpusat pada satu bagian tertentu dari otak, melainkan merupakan hasil interaksi antarbeberapa bagian dari otak. Makin bagus kinerja antar bagian- bagian otak itu, makin tinggi tingkat kecerdasan seseorang (teori parieto-frontal integration). Fungsi dari alat tubuh kita tumbuh karena digunakan, demikian juga dengan semua potensi SDM, SDA dan Tools pembangunan hanya dapat menjadi lebih baik dengan terus dijalankan.

Didalam penggunaannya, harus menghasilkan pengalaman-pengalaman baru dan update pengetahuan yang terus memaksa kita tumbuh dan update dengan zaman. Meskipun bangsa ini punya banya SDM yang cerdas, pekerja keras dan ulet, jika Negara tidak dapat menggunakannya dengan baik, niscaya mereka akan memilih untuk tinggal dinegara maju, agar ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya dapat digunakan dengan baik. Jadi, memiliki saja tidak cukup, yang lebih penting dari itu adalah kemampuan kita untuk menggunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat memaksa kita untuk tumbuh dan belajar terus menerus setiap waktu.

Penutup

Berdasarkan teori Law of Requisite Variety, kita hanya dapat mengatasi kompleksitas permasalahan dengan pemikiran lebih kompleks dari masalah itu sendiri. Di sebuah organisasi dibutuhkan pemimpin yang dapat menjawab setiap kebutuhan dan permasalahan bawahannya. Adapun permasalahan disebuah Negara dapat teratasi dengan meningkatkan kualitas entitas penggerak sistem bernegaranya, yaitu SDM. Ada 3 solusi yang telah kami tawarkan untuk meningkatkan kompleksitas solusinya, yaitu Membangun SDM berkualitas dengan Pendidikan berbasis Pengalaman, Menciptakan Daya Saing dengan Kompetisi Global dan peningkatan secara terus menerus melalui continuous improvement.

Biografi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun