Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain studi kasus pada SMK Muhammadiyah 1 Surakarta. Studi kasus dipilih untuk mendalami fenomena edupreneurship di lingkungan yang spesifik, memberikan pemahaman detail tentang implementasi program, serta dampaknya terhadap siswa.
Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMK Muhammadiyah 1 Surakarta, yang telah mengimplementasikan program pembelajaran kewirausahaan melalui teaching factory dan business center. Subjek penelitian meliputi:
- Guru: Sebagai fasilitator pembelajaran kewirausahaan.
- Siswa: Sebagai peserta program edupreneurship.
- Kepala Sekolah: Sebagai pengambil kebijakan.
- Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui:
- Wawancara mendalam: Untuk memperoleh pandangan dari guru, siswa, dan kepala sekolah tentang pelaksanaan program.
- Observasi langsung: Untuk memantau proses pembelajaran kewirausahaan di kelas atau laboratorium bisnis.
- Studi dokumentasi: Untuk mengkaji dokumen terkait seperti kurikulum kewirausahaan, laporan kegiatan business center, dan hasil produk siswa.
Teknik Analisis Data
Data dianalisis menggunakan metode analisis tematik (Braun & Clarke, 2006) yang mencakup:
- Familiarisasi dengan data.
- Pengkodean data untuk menemukan tema utama.
- Pencarian dan penelaahan tema.
- Interpretasi data untuk menarik kesimpulan.
Validasi Data
Keabsahan data dijamin melalui triangulasi sumber (wawancara, observasi, dokumentasi) dan member checking, di mana hasil wawancara dikonfirmasi ulang kepada responden untuk memastikan keakuratan.
Â
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, implementasi edupreneurship di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta menunjukkan beberapa capaian penting:
Penerapan Teaching Factory
Siswa secara aktif terlibat dalam kegiatan produksi barang dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Contohnya, program teaching factory pada jurusan Teknik Pemesinan menghasilkan berbagai produk kreatif berbasis logam yang dipasarkan secara lokal. Dalam proses ini, siswa belajar tentang manajemen produksi, analisis pasar, dan peningkatan kualitas produk.
Pengelolaan Business Center
Business center di SMK Muhammadiyah 1 Surakarta menjadi sarana praktik nyata bagi siswa untuk mengelola usaha kecil. Contohnya, siswa dari jurusan Tata Boga mengelola kantin sekolah, mulai dari produksi makanan hingga pencatatan keuangan. Guru bertindak sebagai mentor yang membantu siswa memahami prinsip dasar manajemen usaha.
Peran Guru sebagai Fasilitator
Guru berperan sebagai fasilitator dalam membimbing siswa mengembangkan ide bisnis dan menerapkan konsep kewirausahaan dalam proyek. Guru juga dilatih melalui program kerja sama dengan industri untuk menyelaraskan materi pembelajaran dengan kebutuhan dunia kerja.