Mohon tunggu...
joko aji
joko aji Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika Pada SMP Negeri 1 Peureulak

seorang guru yang mencoba berbagi sedikit ilmu yang dimiliki untuk dapat disebarkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Koneksi Antar Materi Modul 3.1

16 September 2023   16:48 Diperbarui: 16 September 2023   16:52 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri sendiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku, memiliki kesadaran sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, memiliki ketrampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Masalah yang terkait dalam dilema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis.

5. Studi kasus yang berkaitan dengan moral atau etika harus didasari dengan nilai nilai yang dianut seorang pendidik (guru) berupa nilai nilai kebajikan yang bersifat universal diantaranya keadilan, keselamatan, tanggung jawab, kejujuran, rasa syukur, lurus hati, dan lain sebagainya. Dilema etika harus dianalisis menggunakan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengujian serta pengambilan keputusan dengan didasari dengan nilai nilai kebajikan tersebut.

6. Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula, disesuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai nilai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil sudah tepat, maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan, semua akan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

7. Tantangan yang ada dilingkungan saya antara lain kentalnya kebiasaan atau budaya selalu dilakukan secara turun temurun. Saat mengambil keputusan. Sulit untuk lepas dari kebiasaan tersebut. Sehingga keputusan yang diambil menjadi tidak relevan. Perlu adanya perubahan paradigma, dan paradigma yang sesuai adalah kebenaran lawan kesetiaan sehingga akan menghasilkan sebuah keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

8. Pengambilan keputusan yang kita ambil harus berpihak pada murid. Dalam pembelajaran, salah satu strategi agar berpihak pada murid adalah menggunakan pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid, sehingga akan tercipta pembelajaran merdeka belajar disesuai dengan potensinya yang berbeda beda.

9. Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai macam kemungkinan yang akan terjadi, termasuk menyangkut masa depan murid. Oleh karena itu perlu berhati hati dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai langkah yang sistematis disesusiakan dengan paradigma dan prinsip yang tepat.

10. Pengambilan keputusan haruslah dijiwai filosofi Ki hajar dewantara. Berpegang teguh pada nilai guru penggerak salah satunya berpihak pada murid dengan berlandaskan nilai nilai kebajikan yang universal. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan berbagai hal termasuk masa depan murid. Pengambilan keputusan berpengrauh kepada pengajaran yang memerdekakan murid karena disesuaikan dengan potensinya masing -- masing. Seorang pemimpin haruslah memiliki kompetensi social dan emosional agar dapat mengambil keputusan dengan penuh kesadaran diri, mampu mengelola emosi dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Saat proses pengujian keputusan diperlukan teknik coaching agar dapat menggali informasi sebanyak -- banyaknya untuk mengambil keputusan.

11. Pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu;

a). Perbedaan mendasar anatar dilema etika dan bujukan moral dapat dilihat dari kedua pilihan kasusnya. Jika kedua pilihan sama sama benar maka termasuk kedalam dilema etika, namun jika salah satu benar dan yang lain salah maka termasuk kedalam bujukan moral.

b). Terdapat empat pardigma etika antara lain; individu lawan kelompok, ras keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang.

c). Terdapat 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu; berfikir berbasis hasil akhir, berfikir berbasis peraturan dan berfikir berbasis rasa peduli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun