2. Prinsip yang dianut dalam pemgambilan keputusan diantarannya berfikir berbasis hasil akhir. peraturan dan rasa peduli. ketiganya disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi, apapun prinsip yang dianut namun tetap bersumber dari nilai nilai kebajikan universal sesuai dengan dasar pengambilan keputusan. Dengan mengacu pada prinsip dan nilai yang sesuai, maka kita akan mengambil keputusan yang lebih adil, bijaksana dan berpihak pada murid sehingga akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekolah kita.
3. Dalam proses pembelajaran, tak menutup kemungkinan akan muncul berbagai masalah yang terjadi di dalam kelas dan sekolah, sebagai pemimpin pembelajaran kita harus senantiasa peka terhadap berbagai persoalan yang terjadi, serta mampu mengatasi dengan baik. sesuai dengan dasar pengambilan keputusan; berpihak pada murid, bersumber pada nilai nilai kebajikan dan bertanggung jawab. Maka secara tidak langsung kita telah memberikan contoh teladan kepada murid bagaimana cara pengambilan keputusan yang tepat, adil, bijaksana dan Objektif.
4. Orang yang berpendidikan akan memiliki etika (adab sopan santun) dibandingkan orang yang tidak berpendidikan. dengan memiliki etika maka segala perilaku kita akan sesuai dengan norma, nilai, hukum (peraturan) yang berlaku, sehingga dengan memiliki perilaku dan etika yang baik sesuai dengan etika di dalam pendidikan, maka akan mempermudah didalam proses pembelajaran maupun pengambilan keputusan.
B. Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran
1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsipprinsip yang Kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi "coaching" yang telah dibahas pada sebelumnya.
4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek social emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?