"lalu kenapa saya dicium oleh beilau ?"
"tahukah engkau, mengapa aku menyuruhnya mencium wajahmu ?"
"saya tidak tau.."
"sebab engkau sangat mencintainya, tahukah mengapa engkau ku ampuni kesalahanmu ?"
"saya tidak tahu..."
"dahulu aku melihat rapor harianmu berwana merah,..tetapi dosamu itu ku ampuni sebab karenamu yang menempel lafal Sholawat atas kekasihku di becakmu, lalu setiap orang membacanya di dalam hatinya, itulah mengapa dosamu ku ampuni..."
"oooh...begitu toh, ya matur sembah nuwun Gusthi Allah,...itu sebenarnya becak peninggalan bapak saya dulu, daripada tidak bermanfaat saya pakai dan saya hiasi dengan lafal Sholawat, begitu Tuhanku..."
"lhoooo....jangan malah ceritain aku toh, wong aku ini lebih tau daripadamu, aku sudah tahu sebelum kau mengetahui.."
"maaf Gusthi Allah..."
"Ya, dosamu sudah aku maafkan, sekarang menantilah kiamat datang untuk menuju surgaku, ok bro...deal ? deal ?"
"ok Gusthi Allah, saya sangat deal.."